4 Konsep Livable City Sinar Mas Land
Konsep Livable City menjadi kata kunci, bagi model pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Terlebih, Pembangunan IKN Nusantara menjadikan sebuah sejarah baru, keberhasilan anak bangsa mengeksekusi mimpi pemindahan IKN, sejak lama.
Dan catatan pentingnya adalah, jika Pembangunan Livable City IKN Nusantara tidak menitikberatkan pada pembangunan fisik semata. Namun, diharapkan mampu mengelaborasikan amanat nilai keberlanjutan, atas pembangunannya di masa depan,
Nah, tak ayal, gambaran kemajuan Pembangunan IKN Nusantara di ujung 2023 ini, menjadikan acara Temu Netizen bersama Badan Otorita IKN, di Swiss Bell inn Balikpapan, Selasa (7/11) lalu, memukau Netizen yang hadir secara offline.
Dan, rasa takjub peserta akhirnya memuncak pada sebuah pertanyaan kunci, seorang Netizen, tentang kapan pembangunan IKN Nusantara akan paripurna?
Jawabnya, pembangunan IKN yang berkonsep Livable City rampung di 2045 mendatang. Dimana rangkaian pembangunannya, akan melalui 5 tahapan yang dimulai 2022 lalu.
Artinya apa? Masyarakat Indonesia harus sabar menunggu, guna merasakan wujud asli kawasan Trully livable City IKN Nusantara, selama 23 tahun lamanya, sejak diluncurkan 2022 lalu, bukan?
Acara Diskusi Netizen, bertema ‘Menuju Ibu Kota Nusantara yang berkelanjutan” dengan Otorita IKN itu ternyata juga berhasil membukakan mata kita, jika :
- Dalam proses pembangunan kawasan Livable city akan menuntut aneka tantangan dan mencari inovasi apa yang cocok diaplikasikan dalam prose pembangunannya.
- Selain waktu pembangunan yang lama. Pemerintah harus mampu menggali sumber pendanaan, bagi pembangunan IKN Nusantara.
Nah, dengan dua tantangan berat itu, apakah kita layak optimis, atau pesimis saja, jika pembangunan IKN Nusantara benar-benar berhasil terwujud?
Sumbu Kebangsaan, sebuah etalase konsep Livable City IKN Nusantara
Bagi kita yang pernah berada di Kawasan titik nol IKN Nusantara, kita akan mendapati suasana tiada berbeda dari sebelumnya, hingga di penghujung 2023 ini.
Di titik Nol Nusantara masih-lah dikelilingi oleh rimbunnya pohon eucalyptus yang menjulang tinggi.
Karena, ya memang pembangunan IKN masih fokus pada pembangunan infrastruktur perkantoran instansi Pemerintah, yang tersebar di berbagai titik kawasan IKN itu.
Dari titik nol Nusantara ini, kita lantas hanya bisa meraba hadirnya sumbu imajiner, sumbu kebangsaan, penghubung Istana Kepresidenan, ruang terbuka publik, hingga ruang terbuka hijau (RTH).
Nah di RTH inilah akan dirancang simbol kebudayaan tanah air, sebagai simbol keberagaman Indonesia. Selain itu, sumbu itu akan menjadikan etalase alam, berupa Eco-park dan halaman hutan mangrove yang asri.
Dan yang menakjubkan lagi, di pinggir kanan-kiri sumbu kebangsaan itu itu, akan hadir infrastruktur bangunan modern yang ramah lingkungan yang memiliki ragam fungsi, termasuk bangunan pemukiman, sarana transportasi publik dan perkantoran. Semua bangunan dirancang Livable, modern, berkelanjutan, dan zero emission.
Ah, membayangkannya pasti semua orang ingin sekali memiliki satu hunian di sana, bukan?
Nah, skema penyelenggaraan rumah umum di IKN nantinya terdiri dari rumah sewa dan rumah dengan kepemilikan berjangka.
Sedangkan penyediaan lahan untuk rumah umum berlaku kepemilikan berjangka dengan skema Hak Guna Bangunan (HGB) di atas hak pengelolaan (HPL). Sekilas rumit dan mahal ya?
Sebagai informasi, Kawasan Strategis Nasional (KSN) IKN seluas 256.142 hektar, mencakup 199.962 hektar kawasan pengembangan IKN, serta 56.180 hektare kawasan IKN. Sementara luas kawasan inti pusat pemerintahan sebesar 6.596 hektare.
Biaya pembangunan IKN diperkirakan Rp 466 triliun dengan dana dari APBN kurang dari 20%. Penggunaan uang negara bisa secara langsung maupun dengan skema pengelolaan aset negara dengan mekanisme pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Namun, lebih dari 80% pembiayaan ibu kota baru akan melalui skema KPBU, investasi swasta, maupun BUMN dan BUMD.
Nah, itu artinya, pendanaan dari Investor, terutama hadirnya Developer yang berpengalaman menggarap konsep livable city, tentu menjadikan kuncian, dalam mengakselerasi harapan hadirnya IKN Nusantara, bukan?
Balikpapan, Beranda IKN Nusantara yang Livable!
Meski, IKN Nusantara masih dalam proses pembangunan, gelombang kepindahan ASN akan mulai dilakukan. Sebanyak 100.023 orang, yang terdiri dari pejabat, pimpinan tinggi, jabatan fungsional akan mulai tinggal di sana, secara bertahap, mulai 2024 mendatang.
Andai kita menjadi mereka, kita pasti tengah memikirkan, bagaimana lingkungan kerja baru di IKN nanti, akan mampu memanja kebutuhan pendidikan keluarga, berekreasi hingga berbelanja menikmati kehidupan kita, bukan?
Namun, rasanya kecemasan itu akan mudah terobati? Kala kita telah mendarat di Balikpapan, kota yang menjadi pintu masuk IKN Nusantara.
Dimana, gemerlap pembangunan Balikpapan sudah menyaji banyak hal, dan mengajarkan banyak hal mengenai standar livable City itu.
Lihat saja, di spot-spot pemukiman Balikpapan, yang akan mudah menghadirkan pusat kesehatan modern, pendidikan, sarana ibadah hingga sarana rekreasi yang menarik.
Dan hal itu bisa-lah menyibak keberhasilan kota Balikpapan, yang berhasil menjadikan 21% wilayahnya, menjadi area pemukiman layak, yang memegang teguh konsep livable city dalam pengembangan di setiap jengkal kawasannya.
Nah, konsep Livable city sendiri, merupakan konsep pembangunan kawasan yang setara atas kebutuhan hidup, seperti hunian yang layak, mobilitas penghuninya, kualitas gaya hidup, serta layanan publik dan juga lingkungan kerja.
Dan semua itu mudah dihadirkan di Balikpapan ini, berkat inklusivitas Pemda Balikpapan dan masyarakatnya, yang mampu berkolaborasi, menghadirkan Developer ternama, untuk mengembangkan sebuah kawasan pemukimannya yang layak. Mari buktikan!
4 Pilar Sinar Mas Land Kembangkan Konsep Livable City di Balikpapan
Slogan Beriman, yakni bersih, indah aman dan nyaman, sudah menjadi semangat pengembangan kawasan Balikpapan sejak lama.
Lihat saja, salah-satunya kawasan “Balikpapan Baru” yang kini menjadi episentrum ekonomi baru, andalan masyarakat Balikpapan.
Pendekatan konsep livable city yang dikembangkan Sinar Mas Land agar berhasil menjadikan kesetaraan pada kawasan Balikpapan Baru, memasukkan 4 pilar, dalam pembangunan kawasannya. Apa saja itu?
- Live, konsep ini berfokus pada hadirnya sarana dan prasarana kebutuhan kawasan, yakni hunian layak, pusat belanja, ruang publik hingga akses jalan dan juga keamanannya.
- Learn, konsep yang berfokus pada penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, mulai sekolah dasar hingga Universitas.
- Work, konsep yang berfokus pada penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan profesional, dan lapangan kerja, seperti terbangunnya pusat perkantoran hingga area komersil.
- Play, konsep yang berfokus pada penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan emosional dan rekreasi masyarakat. Seperti hadirnya pusat olahraga, taman rekreasi hingga pusat-pusat kulineran.
Tantangan dan Inovasi Sinar Mas Land dalam proses pembangunan Livable City di Balikpapan
Nah, kawasan Balikpapan Baru dahulu bisa dikatakan “kawasan mati” dan kini bergemerlap menjadi kota mandiri.
Kini, akses penghuni kawasan menuju pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan dan rekreasi dapat dijangkau dengan mudah, dan tepat di depan Cluster huniannya.
Meski, harus disadari, tantangan pengembangan kawasan Balikpapan Baru terbilang rumit. Salah-satunya adalah kawasannya yang menjadi jalur Saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET). menyuplaikan energi listrik kota Balikpapan.
Namun kini, seiring waktu, setiap jengkal tanah di kawasan Balikpapan Baru itu bernilai sangat tinggi dan strategis untuk berinvestasi. Dan bebas sengeketa lahan perumahan, dan membuat penghuninya nyaman.
Nah, Inovasi yang dihadirkan Sinar Mas Land disana, yakni pengembangan jalan yang lebar berkualitas, menjadikan penghubung kawasan inti MT Haryono, jalan penting Balikpapan, dengan kawasan lainnya.
Serta menghadirkan sistem sanitasi dan drainase mencegah ancaman banjir, lewat penyediaan RTH, taman yang luas. terpelihara yang menjadi tempat pepohonan hijau berkembang.
Bagaimana Grand City Balikpapan, akselerasikan pembangunan IKN Nusantara?
Seiring perjalanan waktu, kita sadar jika standar kelayakan atas sebuah kawasan hunian terus berkembang?
Dimana, saat ini sebuah kawasan hunian yang layak sangat membutuhkan fungsi optimal trotoar yang aman, penanggulangan bencana alam seperti banjir, hadirnya kesempatan atas keterlibatan warga atas dalam pembangunan. Dan terpenting, adalah bagaimana ketersediaan harga rumah yang murah dan layak.
Nah, Grand City Balikpapan, sejak 2012 menjadi metamorfosis keberhasilan Township Balikpapan Baru oleh Sinar Mas Land, terus menyempurnakan standar pengembangan livable city saat ini. Lewat ragam inovasi, salah-satunya meng-upgrade desain hunian minimalis yang ramah lingkungan, dan juga pembangunan jalan lebar yang aman,
Jalan Sinar Mas Land sepanjang 3 Kilometer dan lebar 32 meter yang membelah kawasan Grand City seluas 250-an Ha ini, bak sumbu kebangsaan yang berada di IKN ya? Dimana sepanjang jalan itu akan mudah memanjakan penghuni Grand City, dalam menikmati kesehariannya dengan mudah.
Di kanan-kiri jalan itu, banyak sekali area komersial, perkantoran dan kuliner hingga ruang terbuka hijau (RTH) yang menjadi simbol keberlanjutan. Ditambah lagi dengan danau buatan, yang menjadi antisipasi meluapnya air, sehingga menjadikan tabungan air, yang dihubungkan dengan Water Treatment Plant (WTP), menjaminkan ketersediaan air bersih.
Dan terpenting, kawasan Grand City bebas dengan kabel listrik yang melintang di jalan, karena sistem perkabelan sudah menerapkan sistem tanam yang aman.
Nah, jika berada di Balikpapan, dan merasakan standar livable city di Grand City Balikpapan, bisa menjadikan sebuah bayangan nyata, atas sebuah kelayakan hunian, yang mudah tersaji jua di IKN Nusantara kelak?
Dan dengan hadirnya Grand City Balikpapan, oleh Sinar Mas Land, menjadikan kita juga mudah meraba bagaimana suasana yang kita rasakan kala memiliki hunian di IKN Nusantara?
Hal itu memang menjadi logis, ketika jarak Balikpapan ke IKN Nusantara terkoneksi dengan jembatan Pulau Balang, membuat jarak tempuh kedua kota lebih terjangkau.
Nah, letak strategis Grand City, tentu menjadikan potensi besar, dalam membuka dampak positif atas pembangunan IKN, di sekitar wilayah IKN, tanpa harus menunggu pembangunan IKN rampung di 2045, bukan?
Itu artinya, geliat dan dukungan kita atas pembangunan IKN Nusantara, sudah dapat kita rasakan, dengan –hanya– memilih kawasan hunian berkonsep livable city yang dekat dengan IKN Nusantara, lewat investasi rumah, Ruko, kavling, –salah satunya– di Grand City Balikpapan.
Dan hal yang paling penting yakni, akses hadirnya akses untuk bisa menetahui cara meyakinkan kawasan lahan perumahan tidak bermasalah.
Akhirnya, bisa dikatakan keberhasilan Sinar Mas Land kembangkan konsep livable City di Grand City Balikpapan ini, pasti memudahkan menjawab dua tantangan besar dalam pembangunan IKN di awal tulisan, bukan?
Dan, itu bertanda jika 4 konsep livable city Sinar Mas Land ini, akan mudah diadopsi, mengakselerasi pembangunan IKN Nusantara.
Referesi bacaan
- Liputan acara Diskusi Netizen, bertema ‘Menuju Ibu Kota Nusantara yang berkelanjutan”
- Liputan Balikpapan Baru dan Grand City Balikpapan
- Sumber berita yang tersemat dalam artikel