Nah pasti terbayang kan, kemudahan dan kenikmatan menyelenggarakan Aqiqah keluarga Indonesia saat ini, yang akan mudah memuaskan kebutuhan kesehatan secara proposional ala sajian siap saji Aqiqah Nurul Hayat
Apa sih yang sedang kita pikirkan, kala sedang menghadiri undangan Aqiqah seorang kerabat?
Mensesapi rangkaian prosesinya, pastilah mudah menyingkap essensi Aqiqah itu ya? Dimana kita mudah memanen ragam potret kebahagian atas kepatuhan seorang hamba dalam beragama. Dan juga kehangatan silahturahmi para tamu undangan, seraya menikmati hidangan menu kurban Aqiqah itu.
Sekaligus, perayaan Aqiqah juga berhasil melesatkan sebuah Rendevos, atas kisah Milad kedua cucu Nabi Muhammad SAW, Hasan dan Husein. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW yang menyembelihkan (Aqiqah) hewan kurban untuk kedua cucunya itu, masing-masing satu Kambing.
Dan peristiwa itu memantikkan sebuah Syiar umat Muslim Indonesia, yang terus berlangsung meriah, kala sebuah keluarga dianugrahi momongan.
Nah, dalam melangsungkan Aqiqah, sebuah keluarga yang berbahagia akan mengurbankan dua ekor kambing bagi bayi lelaki. Dan satu ekor kambing sehat, jika bayinya adalah perempuan.
Lantas setelah penyembelihan kurban, daging kurban –kambing– itu disunahkan untuk disajikan kepada tamu undangan, setelah dagingnya diolah menjadi menu masakan yang tersehat dan terlezat. Dan, prosesi Aqiqah lainnya adalah ritual pemotongan rambut sang bayi, serta pemberian nama terbaik sang buah hati.
Dari rangkaian ritual Aqiqah itu terpenting adalah memanjatkan sebuah harapan dan doa terbaik kepada Allah SWT, agar kelak anak yang dititipkan itu selalu diberi kesehatan wal-afiat di sepanjang hidupnya. Iya agar keturunan kita sehat secara rohani dan juga jasmani.
Nah sampai di titik itu, makna kesehatan akan layak menjadi sebuah harapan yang diselipkan dalam setiap doa mulia kita. Karena istilah kesehatan memang menjadi hal penting di era kehidupan modern saat ini.
Dimana hadir sebuah tuntutan, untuk bagaimana kita semua ‘harus’ mampu menjaga kesehatan, dengan pola makan sehat nan begizi, yang bisa dipantik –salah satunya—bersumber dari makanan ber-protein hewani.
Oleh sebab itu, masalah kesehatan gizi menjadi sebuah ancaman bangsa, yang sudah berhasil mencetuskan Hari keluarga Nasional (HARGANAS) yang digemakan setiap tanggal 29 Juni setiap tahunnya.
Harapannya ya sama, gema Hari Keluarga Nasional itu ingin menularkan pencapaian makna kesehatan, secara luas dan massif yang harus dimulakan dari dalam lingkaran kecil keluarga kita, lewat pengenalan dan pemenuhan makanan bergizi itu.
Lanjut baca? Klik halaman berikutnya!