“Yuk, hadirkan kemudahan miliki rumah sendiri untuk kita semua, dengan berkolaborasi apik bersama PT SMF lewat investasi EBA-SP sekarang juga”
— Aal Arbi, Wadai
Kapan ya bisa punya rumah sendiri? Aku yakin, pertanyaan default itu, berpotensi menggantung di benak setiap pasangan muda. Dan jujurlah, akan terdapat berjuta alasan untuk lekas memiliki rumah sendiri, menjalani biduk rumah tangga kita, bukan?
Namun, keinginan itu kerap terbentur masalah pembiayaan. Meski di depan mata terdapat fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Perbankan. Tapi, dimana kita harus mencari hadirnya lembaga keuangan, yang mengerti utuh masalah keuangan kita, yang kebetulan ‘pas-pasan’ itu.
Dan rasanya, memulakan proses KPR merupakan fase mendebarkan. Dimana, buah kebahagian akan mudah kita petik, kala KPR kita di-ACC Bank. Dan sebaliknya, kekecewaan menggelayuti hati kita, kala KPR kita ditolak Bank.
Tapi, beruntung saja, pengalaman atas proses KPR yang pernah kuajukan dahulu sukses sih. Meski dibaliknya menanti sebuah perjuangan, menyanggupi cicilan per-bulannya, hingga lunas.
Ingatanku membekas, tatkala menjalani proses cicilan KPR, lewat sistem annuitas, dengan bunga angsuran 7-8%. Alamak, jika dihitung-hitung, rasanya bunga dan utang pokoknya rela-tidak-rela harus dibayarkan.
Ditambah, dengan jumlah tenor yang panjang hingga 15 tahunan. Tapi itu kuanggap, sebuah pilihan, yang dipilihkan oleh isi kantong kita bukan?
Nah, bagi kamu yang sedang, atau sudah merasakan perjuangan menjalani cicilan KPR, pasti senyam-senyum membaca hal ini? Tapi, lebih bersyukur lagi, bagi pasangan yang miliki rumah sendiri tanpa KPR alias cash. Keduanya, merupakan pencapaian yang luar biasa.
Nah wujudkan rumah sendiri, demi masa depan, memang membutuhkan strategi yang variatif bagi setiap pasangan.
Seperti diriku yang menjalani rencana cicilan KPR selama 15 tahunan. Namun, dalam perjalananya, aku mampu mengakselerasi cicilannya dalam waktu 5 tahunan saja.
Rahasianya? Ya, aku selau berusaha mencari celah usaha/investasi apa saja. Dan akhirnya, buah dari investasi/usaha itu bermuara menambah pundi tabungan, menguatkan keputusanku melunasi saja KPR sebagian, sesegera mungkin.
Dan bagiku, dengan berlimpahnya buah investasi –apasaja– yang kita raih, pastilah membiarkan diri kita, meraih keinginan, termasuk ya lekas miliki rumah sendiri segera!
KPR sebuah pilihan yang harus dipilih miliki rumah sendiri?
Pertimbangan penting memilih KPR dengan kondisi keuangan yang pas-pasan itu, adalah karena sebuah hal logis? Dimana uang sewa/kontrakan rumah, harusnya mampu dong berbuah asset rumah sendiri seiring berjalannya waktu yang kita jalani, bukan?
Dan hal itulah yang memungkinkan menjadikan modal ‘kenekatan’ bagi setiap pasangan berbahagia, untuk membeli rumah via KPR tadi.
Dalam survei BPS pada Maret 2022 saja, menyebutkan ternyata sekitar 80.16% rumah tangga Indonesia tinggal di rumah milik sendiri.
Dimana, memang definisi rumah yang dibeli dengan angsuran juga masuk dalam kategori rumah milik sendiri.
Dari data itu nampaknya jelas, rumah sudah menjadi sebuah kebutuhan yang harus tersedia, yang sedianya memacu usaha dan kerja keras kita, guna meraihnya, dengan cara ‘apa saja’. Sepakat kah?
Nah, sekelebat, bisa saja kita anggap survei itu bak tren kebergantungan kita terhadap KPR dalam kepemilikan rumah sendiri kan?
Dan kebergantungan itu juga ternyata berpotensi menjadikan harapan dan tantangan untuk memiliki rumah sendiri. Terutama aku, kamu atau kita semua yang hari ini, ‘kebetulan’ berpenghasilan rendah.
Dan aku mencatat semuanya kedalam dua hal penting ini! Apa saja itu?
1. Tren Fluktuasi suku bunga acuan BI
Tahu kah? Bank sentral Amerika (The Fed) sudah menaikan suku bunga acuannya sebesar 75 basis points (bps) ke kisaran 3%-3.25% pada September 2022 lalu. Kebijakan the Fed ini tentu saja menciptakan suku bunga Global ikut-ikutan naik?
Dan benar saja, Bank Indoneisa (BI) pun ikut menaikkan suku bunga acuannya, sebesar 25 bps menjadi 5.5% pada 21-22 Desember 2022 lalu.
Sederhananya, kenaikan suku bunga acuan itu, akan merambat pada kenaikan kredit konsumsi, ya termasuk kredit rumah oleh Perbankan, bukan?
Coba kita tengok, data suku bunga dasar kredit Perbankan, yang dipublish Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2022. Tren bunga KPR Perbankan sudah berada dalam range 7-10% lho.
Jika meminjam kalkulator KPR di rumahku.com untuk asumsi KPR dengan bunga 7 % dan tenor 25 tahun, KPR Senilai Rp 400 juta saja. Kita akan mendapati cicilan per bulan yang harus dibayar adalah Rp 2.827.117.
Artinya, nilai KPR selama 25 tahun, sama dengan Rp 848.135.100. Dengan rincian jumlah pokok pinjamannya saja hanya Rp 400 juta, namun bunganya mencapai Rp 448.135.100.
Duh, bunga lebih mahal dari pinjaman pokok? Bisa saja, kita memperkecil total bunganya, dengan mempersingkat jumlah tenornya, namun hasilnya pastilah membengkakkan cicilan bulanannya.
Lantas, menurutku, ilustrasi KPR ini, memang layak harus kita tahu, sebelum memulakan dan menjalani proses KPR, sebagai langkah persiapan, bukan?
Namun lewat ilustrasi ini, rasanya juga berpotensi menjadi sebuah hambatan, kecemasan, dan membenamkan semangat kita, memiliki rumah via KPR, itu? Jujur saja, iya apa nggak?
2. Manfaatkan kebijakan Pemerintah, atas subsidi Perumahan
Penyediaan Perumahan, beserta kemudahan kepemilikannya, sudah menjadi sebuah problem, yang harus dicarikan solusinya? Oleh sebab itu, Pemerintah RI ternyata sudah menyiapkan porsi APBN 2022/2023 senilai Rp 34.17 Trilun untuk sektor Perumahan.
Dimana target utama atas guyuran anggaran itu, diharapkan ikut mendorong program Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 220 ribu unit rumah di tahun 2023. Dan jumlah itu lebih banyak dari target 2022, yang hanya 200 ribu unit rumah saja.
Selain itu, anggaran tadi juga menjadi penguatan program lainnya di sektor Perumahan, seperti Subsidi Selisih Bunga (SSB), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dan juga Tabungan Pembangunan Perumahan (Tapera), dan ada lagi, Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
Namun pertanyaannya, apakah anggaran yang diguyur kepada program-program tadi, bisa mengakomodir kebutuhan perumahan semua kalangan masyarakat?
Dimana jika kita lihat, pada tahun 2021 saja, kekurangan kebutuhan perumahan bagi masyarakat Indonesia mencapai 12.7 juta unit. Ini sumber beritanya.
Terlebih, hadirnya beban atas angka pertumbuhan penduduk mencapai 640 ribu jiwa per-tahunnya, yang juga butuh tempat tinggal yang layak.
Oleh sebab itu, kini, Pemerintah memperkuat PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). Dengan memberikan porsi penyertaan modal negara, dengan payung hukum PP30/2022, sebagai spesial mission vehicle, mencarikan solusi kemudahan kepemilikan perumahan bagi kita.
Nah, jika saja, kita –lagilagi– merasa belum terjamah oleh kebijakan Pemerintah atas kemudahan kepemilikan rumah, lewat subsidi anggaran APBN sampai hari ini. Itu berarti, kita masih bisa mengandalkan PT SMF untuk jua mampu wujudukan impian miliki rumah sendiri itu, bukan?
Lantas, sampai di titik ini, pasti kita penasaran kan, dan bertanya-tanya lebih lanjut siapa sih PT SMF ini?
Dan terpenting lagi, apakah kita bisa berkolaborasi, wujudkan misi bersama, menjawab kebutuhan mendapatkan Perumahan. Terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yang ingin sekali miliki rumah sendiri juga.
Nah, tuntaskan saja bacanya ya!
Usaha menabung saja, apa bisa miliki rumah cash, segera?
Kamu masih percaya dengan peribahasa ‘Rajin Menabung Pangkal Kaya”? Aku sangat percaya sekali, dengan kekahasiatan peribahasa itu.
Nah jika –memang– berhasil diterapkan, pastilah efektif membayar cash kebutuhan rumah mana-saja yang kita ingini. Namun, bagaimana mungkin bisa menabung, jika keuangan bulanan saja, kok rasanya pas-pasan ey?
Oleh sebab itu, pengalaman dahulu mengajarkanku untuk konsisten menggali celah usaha lain, selain mengharapkan gaji dari tempat bekerja saja. Baik usaha yang mendatangkan aktive-income, maupun passive income.
Nah, jika mau ambil yang paling mudah saja, untuk dijadikan sebuah tantangan baru, adalah bagaimana mendatangkan cuan passive income?
Dan keyakinan atas kemudahan mendatangkan passive income yang aman, akan mudah kita mulakan, ketika kita –minimal—pernah menjalankan investasi Deposito berjangka, baik yang mode syariah atau konvensional.
Terlebih, saat ini, fluktuasi suku bunga sangatlah positif memetik keuntungannya itu, bukan? Dan caranya-pun mudah dijalankan via Mobile Banking, dari jenis Perbankankan pilihan kita.
Namun semakin kemari, tren pasar modal, nampaknya bisa juga menjadi sebuah usaha nyata, untuk mendatangkan cuan, menambah pundi tabungan kita lho.
Lantas, apa saja ya instrumen pasar modal yang bisa kita mainkan, mengundang passsive income lebih massif lagi?
- Saham, yakni bukti kepemilikan suatu perusahaan
- Reksadana yakni, investasi menghimpun dana dari masyarakat, yang selanjutnya akan ditempatkan dalam portofolio Efek oleh manager Investasi
- Obligasi, surat utang yang memberikan pendapatan tetap berupa bunga kepada pemegangnya
- ETF (Exchange Traded Fund), Reksadana yang dijual lewat Bursa Efek, dan bukan lagi lewat Manjer Investasi seperti Reksadana
- Efek Beragun Aset ( Aset-backed security) yakni surat berharga yang terdiri dari sekumpulan aset keuangan berupa tagihan.
Nah kelima investasi pasar modal barusan, pastilah sudah akrab kita dengar, dan mudah untuk dicobakan saja, dengan aplikasi di ponsel pintar kita.
Dan berharap dari investasi itu, buah manis passive income mudah didapat atas ringannya resiko investasinya, mengalirkan cuan ke saldo tabungan kita.
Dan muaranya, hasil nyatanya akan memudahkan kita memiliki uang cash, membeli rumah sendiri. Dan ya minimal, membantu bayar cicilan KPR, supaya tidak terlalu berat membayarnya.
Lantas dari kelimanya tadi, mana yang paling mudah dan aman dicoba sih? Mari aku tunjukkan!
EBA-SP sebuah solusi, mengais pundi, hadirkan kemandirian miliki rumah sendiri, sekaligus bantu hadirkan rumah sendiri bagi semua.
Nah, jika bertanya kepadaku bagusnya investasi yang mana, ya kak? Efek Beragun Aset (EBA) bisalah menjadi instrumen pasar modal, yang mudah mengalirkan cuan?
Jadi begini, Efek Beragun Aset (EBA) ini merupakan investasi berwujud Surat Partisipasi (SP) Ritel, yang dikenal juga sebagai produk investasi fixed income.
Kita dapat katakan EBA-SP sebagai pendapatan tetap dengan masa berlaku transaksinya (settlement) pembelian dan penjualannya, yaitu T+1.
Investor EBA seperti kita-kita ini, bisa juga melakukan instruksi penarikan dana hasil atau Return penjualan masa jatuh tempo settlement transaksi penjualan dari EBA Ritel ini, dengan mudahnya.
Singkatnya lagi, biar mudah memahaminya. EBA-SP, merupakan surat berharga yang terdiri atas kumpulan KPR atau rumah subsidi yang telah diterbitkan lewat proses sekuritas. Dan proses sekuritas akan membuat kumpulan KPR menjadi instrumen investasi dapat dijual-belikan di pasar sekunder.
Nah, jika kita membeli EBA-SP Ritel, itu sama saja, kita sebagai investor sedang membeli tagihan KPR dari suatu Perbankan.
Namun, sebelum menjalankan investasi ini, kita sedianya telah paham dengan resiko yang akan didapat dalam perjalanannya nanti. Apa saja itu?:
- Fluktuasi harga pasar sekunder berpotensi dipengaruhi fluktuasi suku bunga Bank
- Resiko atas pelunasan dini KPR, berpengaruh pada yield yang diterima investor
Keuntungan EBA-SP spesifik apa saja?
Ah, rasanya ya tidak lengkap, jika tidak menggambarkan keuntungan maksimal yang bisa kita genggam atas investasi EBA-SP ini kan? Mari saya tunjukkan, dimana terdapat setidaknya 5 keuntungan kala menggenggam investasi ini.
- Bunga per-tahunnya, berada di atas bunga Deposito sekira 8.75%
- Resiko terjadianya kerugian, sangat kecil sekali. Karena resiko investasinya terbelah ke banyak tagihan KPR. Dan yang pasti ada proses seleksi KPR yang ketat pada saat proses sekuritasnya, dan harus ranking AAA
- Memulai investasi ini amat terjangkau, mulai Rp 100-an ribuan saja! Kamu pastilah punya dana itu kan?
- Mudah diperdagangkan kembali di pasar sekunder dengan penyelesaian T+1.
- Dan kuponnya akan dibayar per 3 bulan.
Yuk saatnya bantu mimpi aku, kamu, dan semua orang, wujudkan rumah idaman via PT SMF
Mengenal investasi EBA-SP barusan, akhirnya mempertemukan dan sekaligus mengenalkan kita pada sosok PT SMF, yang akan menjadi tumpuan dan harapan semua rang memiliki rumah sendiri?
Dimana, yang sudah kita singgung di awal tulisan, PT SMF dilahirkan untuk fokus membangun, dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan.
Caranya, SMF akan memfasilitasi penyaluran dana dari pasar modal, ke sektor perumahan, dengan tujuan mendorong lebih keras kemudahan kepemilikan rumah yang terjangkau, bagi setiap keluarga Indonesia.
Jadi, kinerja PT SMF itu nantinya akan membeli suatu Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dari bank kreditur, yang tagihannya dikemas dalam suatu efek hutang, lantas dijual kepada investor, baik perusahaan asuransi, dana pensiun ataupun perorangan, seperti kita-kita ini.
Nah, investasi EBA-SP yang kita ulas di atas, merupakan produk PT SMF yang sudah diluncurkan pada tahun 2009. Dan barulah sejak 2018-lah SMF mulai mengenalkan EBA-SP kepada investor retail perseoranagn seperti kita-kita ini.
Dan, catat ya! PT SMF merupakan satu-satunya penerbit EBA-SP yang diteken OJK, dan sudah berhasil menerbitkan EBA-SP dengan nilai Rp 12.78 Triliun sejak 2009 lalu.
Nah bertanya lagi, mengapa peran investasi EBA-SP ini sangat vital, menjamu kemudahan kepemilikan rumah sih?
Kita bisa bayangkan saja, jika penyaluran KPR oleh Perbankan itu terkadang menjadi hal tersulit dilakukan. Dimana program KPR sendiri bersifat jangka panjang yang masa jatuh temponya saja bisa mencapai 30 tahunan. Sedangkan, sumber dana KPR oleh Bank itu berasal dari dana jangka pendek, misalkan dari tabungan, deposito dan juga Giro.
Artinya, jelas keduanya tidak seimbang bukan? Maka banyak Perbankan enggan membiayai KPR.
Nah di situlah SMF hadir, dengan alternatif pembiayaan KPR Sekunder berupa Secondary Mortagage Facility, yang jua bergantung pada pondasi pasar primer yang kuat.
Oleh sebab itu, SMF diperbolehkan untuk menyalurkan pinjaman dengan dana yang didapat dari hasil penerbitan surat utang, ya EBA-SP yang kita borong itu. Tujuannya sangatlah mulia, yakni untuk memperbesar volume KPR yang berkualitas, menjamin bergulirnya transaski sekuritas yang berkesinambungan.
Dan muaranya, dari proses itu, akan efektif menurunkan tingkat bunga KPR rumah, yang lama kita incar.
Penutup : Memaksimalkan peran kita, via EBA-SP di genggaman kita
Nah, kini, kita bisa lekas paham. Jika hadirnya kemudahan mendapatkan KPR dengan suku bunga terjangkau, pastilah mampu membuang keputus-asaan kita, dan kecemasan kita menjalani cicilan KPR, bukan?
Artinya dengan kondisi itu, sifat kesinambungan debitur KPR, akan konsisten membayar cicilannya, sesuai dengan jumlah tenornya. Dan tidak mengambil keputusan mempercepat masa tenor di tengah jalan, karena takut rugi atas bunga yang dibayarkan, seperti yang pernah kualami dahulu.
Atau, juga debitur KPR, malah menunggak cicilan KPR-nya, karena harganya tak terjangkau oleh sifat annuitas KPR, dengan bunga yang mencekik.
Nah, kepastian, atas pembayaran cicilan sesuai kesepakatan masa tenor KPR dari awal, menguatkan, sekuritas menjalankan investasi EBA-SP, menjadikannya jaminan cuan investasinya mengalir deras.
Dan sekaligus menjadikan investasi EBA-SP yang kita jalani sebuah KEBERKAHAN.
Berkah? Ya, bagiku, selain hasil investasi EBA-SP yang kita jalankan mampu menambah pundi tabungan, membalaskan keinginan memiliki rumah sendiri, secara cash, atau berhasil menjalani KPR dengan rasa keterjangkauan.
Proses itu, juga tanpa kita sadari, membantu orang lain, yang berpenghasilan pas-pasan/rendah ikut jua menyicipi kebahagiaan atas kemudahan kepemilikan rumah mereka sendiri via KPR, bukan?
Jika saja, kita mau bergotong-royong memborong EBA-SP, bisa kita bayangkan kemudahan semua orang memiliki rumah sendiri, dengan KPR terjangkau itu kian nyata, hadir di depan mata!
Dan terpenting, model keuntungan investasi EBA-SP, juga akan mudah memecut kreatifitas usaha kita lainnya, mencoba investasi lain, mengundang lebih banyak lagi passive income demi masa depan kita.
Nah, untuk memulai investasi EBA-SP, sedianya, kita harus mengunduh aplikasi BIONS by BNI Sekuritas dulu di Google Play. Lanjut, mengisi semua form digitalnya, dan menunggu approval atau persetujuan SMF, untuk menjadi investor loyal EBA-SP. Dan bersiap mendapatkan cuan dengan mudahnya!
Dan, hanya lewat aplikasi Bions itulah, akan pula mudah menghadirkan transparansi atas bagi hasil yang kita layak kita dapatkan, untuk segera ditransfer ke rekening tabungan kita, segera!
Yuk, hadirkan kemudahan miliki rumah sendiri untuk kita semua, berkolaborasi apik bersama PT SMF lewat investasi EBA-SP sekarang juga! Untuk memulainya, kamu bisa klik disini.