Duh surat edaran Menteri Ketenagakerjaan sudah terbit lho! Surat edaran Nomor 2 Tahun 2019 soal Pelaksaan Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh dan Perusahaan. Ya singkatnya, perhitungan THR kita nih! Berapa ya?
Nah buat yang sudah bekerja, surat edaran itu bisa jadi kabar baik! Karena sebentar lagi akan ada tunjangan buat beli baju baru deh. Menurut surat edaran itu, THR paling lambat akan diberikan pihak Perusahaan yang menggaji kalian, 7 hari sebelum hari raya Idul Fitri April mendatang.
Baca juga : Eh anak magang mau digaji berapa sih?
Nah THR ini berlaku kepaada pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus atau lebih. Dan juga pekerja atau buruh yang memiliki hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.
Nah lalu besarannya berapa sih? Yang pertama, perhitungannya jadi gampang buat para karyawan yang mempunyai masa kerja 12 bulan dan secara terus-menerus atau lebih, akan diberikan THR sebesar gaji pokok kamu.
Yang punya gaji pokok Rp 10 juta perbulan ya nanti kamu bakal dapat Rp 10 juta ituh! Sebagai THR kamu.
Lalu, bagi pekerja yang belum genap bekerja selama 12 bulan, besaran THR-nya bakal diberikan sesuai dengan rumus perhitungan : (masa kerja / 12) X 1 bulan upah pokok.
Wadai coba bantu hitungin THR kamu ya, andai saja nih kalian itu digaji pokok Rp 5 juta perbulan dan mempunyai masa kerjanya baru 3 bulan.
Baca juga : Aku bisa tahu kamu dimana dengan IP Address
Nah hitung saja THR kamu pakai rumus tadi, Rp 5 juta dibagi 12 dan dikali 3. Dan selamat THR kamu itu Rp 1.25 Juta.
Dan sah, surat edaran ini berlaku semenjak ditandatanginya surat ini per tanggal 14 Mei 2019. Surat edaran ini juga ditembuskan kepada Presiden RI dan Wakil Presiden RI, menteri Kabinet Kerja, Ketua Umum DPN APINDO, dan pimpinan konfederasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
Nah selamat menanti dan merencanakan uang THR-nya ya! Ah, lumayan lah bisa beli baju baru nanti.