Menerapkan Empat Pilar MPR, Siapa Takut?

Eh sudahkah kita- iya kamu- membumikan 4 pilar MPR dalam kehidupan kita sebagai warga negara? Mendengarnya saja risihkan? Palagi menjawabnya dengan gamblang dan atusias! Lawong, anggota MPR-nya saja –masih ada – belum membumikan empat pilarnya kok?


Setidaknya itu yang menjadi fokus seru dan perbincangan Warganet Balikpapan dalam acara ngobrol bareng MPR-RI, Sabtu (97/11) di Tower Aston, Balikpapan.

Ada bapak Slamet selaku Kepala Biro Humas Setjen MPR-RI dan juga Siti Fauziah PDSI Biro Hubungan Masyarakat MPRI-RI serta Bapak Bambang Herlandi, selaku ketua Blogger Balikpapan.

Ketiganya berbicara banyak tentang harapan para Netizen dan MPR-RI untuk mendukung dan mensosialisasikan serta melaksanakan empat pilar MPR-RI itu di kehidapan kita!

Empat pilar MPR? Hemm.. sudah tiga kali frase kata itu muncul, sampai di paragraf ini. Sengaja sih biar penasaran! Dan saya yakin kita pernah mendengar tiga frase kata tadi, dan mencoba menduga-duga apakah itu?

Namun kita bakal –mungkin- kesulitan menjawab ke-empat secara benar kan plus mendefinisikannya, apalagi melaksanakannya? Dengan bincang-bincang di acara ini bisa saja kita lantas tercerahkan ya?

Demokrasi dan 4 Pilar MPR!

Uh lezatnya Pesta demokrasi bisa kita rasakan 5 tahunan di Indonesia. Pesta yang paling meriah tentu saja hajatan Pilpres dan Pileg lalu. Tercatat sengitnya Pilpres dan Pileg terjadi di tahun 2014 dan 2019 .

Menu kampanye politik sering ditemukan berasa hoax, fitnah dan provokasi di banyak media sosial, tentu semuanya haram di mata agama yang kita percayai kan? Tapi apalah daya, politik tentu memiliki interpretasi sendiri soal dosa!

Keseruan Blogger Balikpapan di Acara Ngobrol Bareng MPR

Nah MPR adalah wadah pionner permusyawaratan, yang salah satu fungsi pentingnya adalah memproduksi dan penetapatan Undang-Undang Dasar landasan bernegara. Dan lembaga rakyat ini akan selalu banyak mengalami dinamika dalam konteks perebutan kursi kekuasaan pimpinan! Ini satu paket dengan dinamika Politik diatas.

Lihat saja praktek perubahan amandemen UUD MD3 dalam penetapan kursi jajaran ketua MPR yang selalu saja berganti sejak Pilpres 2014 lalu. Dalam pandangan politik itu bisa saja menjadi hal yang biasa! Kita bisa apa?

Dan pak Zulkifli Hasan berhasil menduduki kursi ketua MPR dan 4 orang lainnya Dari Parpol -oposisi- dan DPD sebagai wakil pimpinan MPR 2014 lalu. Dari yang sebelumnya -biasanya- diambil dari top five Parpol dengan perolehan suara tertinggi Pemilu atau bisa saja hasil paket musyawarah bersama.

Nah dari situ, ada sebuah fenomena jika rasa permusyawaratan sudah ditinggalkan oleh MPR yang notabene adalah pelopor empat pilarnya sendiri tadi! Yakni Pancasila sila ke-empat kan!

Lanjut baca, klik halaman selanjutnya!

Tiga Artikel Wadai paling Populer, Yuk Klik-in!

error: Content is protected !!