Strabismus yang Hampir Merenggut Kesejahteraan di Usia Senjaku

pengobatan strabismus

Aal Arby

“Setelah diriku berani menjalani tindakan pengobatan strabismus, yakni operasi mata juling, kini aku bisa merasakan pandangan mataku jelas lebih jelas, merebut kembali kesejahteraanku di usia senja ini”

— Aal Arbi, Wadai

“Coba pandang, dan fokus ke depan pak,” Perintah sang dokter mata, sambil memperhatikan betul letak mata kiriku ini.

Aku mencoba lebih fokus lagi, dan terus mencoba memperhatikan sebuah benda yang hadir di hadapanku itu.

“Bagaimana, jelas gak ngeliat pulpennya ini” Tanya dokter itu kepadaku, dengan nada yang lebih serius.

“Wah jika lama-lama terus fokus, mataku sakit dok.” Jawabku singkat.

Hal itu harus kukatakan sejujurnya, karena semakin fokus aku memandang, alhasil semakin lelah mataku ini, dan malah berhasil memusingkan kepalaku saja. Dan kondisinya pun ya tetap tak berubah, benda apa saja yang ada dihadapku, akan berhasil terlihat kembar.

Dokter mata itu mengambil secarik kertas, menggoreskan penanya berulang, lantas memberikan kertas itu kembali kepadaku.

“Ini coba periksakan ke Lab dulu, setelah ada hasilnya lekas kemari lag ya,,” Pintanya kepadaku

Jujur aku tidak mengerti item-item apa saja yang tertulis di atas kertas itu. Dan yang kutahu paket pemeriksaan sampel darah itu, pastilah menelan biaya jutaan rupiah.

Ya ampun, jika dipikir, biaya ini belum termasuk biaya ke tahap perawatan dan pengobatan teknis mata itu selanjutnya lho.

Sebenarnya, kunjungan ke klinik ke dokter spesialis mata ini, sudah kali keempat, kujalani. Dan untuk meyakinkanya, akupun sempat mencari second-opinion dengan mengunjungi klinik dokter mata lainnya  yang berpraktek, di penjuru kota Samarinda dan Balikpapan, domisiliku.

Dan hasilnya sama, mereka  hanya memberikan resep vitamin syaraf dan bantuan kacamata  yang menurutku hanya mampu membantu fokus sejenak. Tanpa, mampu memberikan tindak lanjut pengobatan mata kiriku ini.

Ah jika begini terus, aku lantas berfikir, bisa suram masa depanku kan?

Ilustrasi bekerja dengan Gadget yang berpotensi menyebabkan penyakit mata I Pexels.com
Ilustrasi bekerja dengan Gadget yang berpotensi menyebabkan penyakit mata I Pexels.com

Hingga akhirnya, di kunjungan kelima kalinya, dan menggenggam hasil lab-ku baik-baik saja. Sang dokter mata memberikanku jalan alternatif, dan menganjurkanku melanjutkan pengobatan strabismus ke RS mata yang ada di  pulau jawa. Dia sepertinya angkat tangan menangani derita mataku ini.

Lanjut baca klik nomor halaman selanjutnya

Tiga Artikel Wadai paling Populer, Yuk Klik-in!

error: Content is protected !!