Namanya putus cinta ya atit kaka’, belum nemu obatnya. Tapi untuk pertolongan pertama pada pasiennya, obatnya ikhlas aja dulu atuu, terima aja. Tuhan bakal ganti yang baru nanti –kapankapan— Hiks..
Jatuh cinta itu tidak mengenal SARA apalagi umur ya. Jika sudah terpapar ya rasaiin aja. Kapok kamu! Malam gak bisa tidur, makan juga jarang-jarang, malah mikiran dia sudah makan atau belom?
Cinta bisa datang dari mana saja, jika dunia nyata sudah menyerah, cinta bisa merayuh lewat dunia maya lho.
Tuh, si Yusuf seorang buruh migran yang kerja di Korea, tersengat racun cintah. Tak tanggung-tanggung kekasihnya jauh di Taiwan sana. Bukan bertemu dari mata ketemu mata, perkenalananya syar’i lewat media sosial di dunia maya.
Selama dua tahun, chatingan –pacaran- lewat handphone saja, Eh Si Yusuf ternyata seriusan mengajak kekasihnya –sebut saja namanya Melati- untuk menikah.
Padahal lho, selama chatingan video call, rupa sang kekasih tak nampak. Sang kekasih tidak melihatkan wajahnya, dan selalu ditutup dengan selembar cadar.
Namanya lelaki penasaran dong! Semakin ditutup ya semakin gemes! –alaaah– Ya sudah Melati langsung mengirim jurus cintanya, kirim saja Photo dirinya ke Yusuf, kelar!
Photo sang kekasih –si Melati- yang chomel membuat si Yusuf tidak bisa berkedip setiap malam, mungkin selama dua tahun itu. Dan akhirnya percaya saja mentah-mentah soal wajah sang kekasih yang jauh di Taiwan sana, ya seperti dalam photo itu.
To the poin,t si Yusuf berangkat ke Taiwan buat ngelamar si kekasihnya tadi dengan pernikahan ala-ala sirih yang menjadi prasyarat dari sang kekasih –Melati- sebelum menginjak ke pernikahan yang sebenarnya.
Ya sudah, semua perlengkapan sudah disiapkan, para utusan dari masing-masing pihak pula sudah berkompromi untuk menyukseskan nikahan keduanya di Taiwan.
Anu, pas hari H, duduk berdua di pelaminan, Yusuf heran kok rupa sang kekasih berbeda jauh dengan rupa dalam photo yang dikirim ketika berpacaran di dunia maya.
Pelak, Yusuf langsung membatalkan pernikahan itu di TKP. Yusuf beranggapan, dia sudah tertipu. Terlebih tertipu materi, karena selama dua tahun sudah banyak sekali permintaan sang kekasih –Melati- berupa uang yang dia berikan.
Dihitung-hitung ada Rp 17 juta yang sudah dia keluarkan untuk kekasih bayangannya itu! Sekarang Yusuf inginnya uangnya itu segera kembali!
Sang kekasihnya itu –Melati- diharapkan mengembalikan apa yang sudah dia berikan –duit-.
Yusuf kayaknya ga sudi dan sakit hati. Sabar Suf! Terus yang salah sapa? Lawong Yusuf juga suka kok awalnya! Berani-beraninya bercinta di dunia maya yang semuh itu! Cerita selengkapnya klik saja inih!
Zaman now putus cinta saatnya Hakim bertindak! Biar Puas!
Soal cinta, Dunia maya, dan dunia nyata kompak. Di dunia nyata-pun tak kalah seru. Sepasang kekasih Di Maumere, NTT yang putus cinta dan mempermasalahkan kasus cintanya ke pengadilan.
Ujungnya si sama, masalah duit operasional pacaran menuju jenjang pernikahan. Padahal mereka sudah berkasih sayang di dunia nyata, tapi ujungnya putus jua. Sakit hati nih!
Sang lelaki Alfridus meminta Rp 40 juta, totalan biaya pacaran dengan kekasihnya Fransiska kepada Hakim lewat gugatannya.
Si perempuan tidak rela dong, dia menggangap semua impas, dengan curahan kasih sayang yang dia telah dia berikan kepada pacarnya Alfridus itu –sensor ya–.
Si cewek balik menyerang, malah si Fransiska juga menuntut biaya sewa WC dan air minum serta fasilitas lain selama doi ngapel di rumahnya selama pacaran juga harus dikembalikan.
Sidang perdana mereka digelar Selasa (30/7) pekan lalu. Hakim sudah menawarkan pada penggugat maupun tergugat agar berdamai saja.
“Di bulan enam tahun 2016, saya ada bikin pernyataan bahwa besok lusa kalau saudara kawin dengan laki-laki lain, uang saya harus dikembalikan 10 kali lipat. Pernyataan itu lewat telpon, dan saudara sudah mengakui semuanya,” ujar Alfridus, dilansir Kompas.
Dalam laporannya, ganti rugi Rp40 juta didasari oleh sejumlah bukti transfer dan kuitansi belanja keperluan pribadi Fransiska oleh Alfridus
Hakim PN
Maumere Arif Mahardika mengatakan, Fransiska memutus hubungan dengan kekasihnya
yang berumur 41 tahun lantaran enggan dipoligami. “Fransiska mengatakan
dirinya memutus hubungan dengan penggugat, lantaran mengetahui Alfridus telah
dua kali menikah,” ujar Arif kepada Kompas.
Berdasarkan situs PN Maumere, gugatan Alfridus didaftarkan memakai pasal
wanprestasi. Arti dari waprestasi adalah ingkar janji atau tidak menepati
janji.
Pasal ini biasa dipakai dalam kasus perdata, dengan asumsi terjadi perjanjian antara dua belah pihak namun salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban sebagaimana disepakati.
Heh, dari kasus ini, pembaca musti sadar kalau janji-janji manis saat berpacaran, terutama jika bentuknya tertulis, bisa jadi bahan gugatan hukum. Hati-hati sekarang ya kalau merayu gebetan, jangan asal ucap !Bisa di-screenshoot ntar!
Dan sampai saat ini, kasusnya masih berjalan. Jika benar hakim mewujudkan tuntutan Alfridus ya ini akan menjadi Juridis Prudensia bagi kalian yang putus cinta dan ingin balik modal! Tungguin aja hasilnya ya! Hiks
Terus sakitan yang mana? Dunia maya atau Nyata?
Jika kita berposisi sebagai kedua pasangan kekasih tadi pasti sakit hati banget kan? Sudah susah payah berlomba dengan waktu, biaya dan tenaga eh malah putus cinta.
Banyak sebab sih yang buat semuanya berantakan. –Anu, saya bukan sok ngerti masalah beginian ya! Saya amatiran kok! –
Tapi poinnya menurut saya, tindakan pasangan Alfridus dan Fransiska mereka sudah tepat kok, mereka bisa menyelesaikan hal tadi dengan gentle.
Dengan menempuh jalur hukum, bisa menjadi saluran sehat melampiaskan kekesalannya dan bisa menjadi langkah maju dalam dunia percintaan saat ini.
Ketimbang harus bunuh diri gitu kaya Romeo and Juliet gegara putus cinta, kan gak berbobot, Hiks.Namun yang lebih seru itu ya tadi, bercinta di dunia maya pasangan Yusuf dan kekasihnya tadi.
Semua bisa mengalaminya lho! Tanpa sadar yang jomlo sampai yang sudah berumah tangga bisa saja masuk untuk mencoba-coba bermain api lewat dunia maya ini.
Masih untung, masih ada yang bersih dan seriusan mewujudkan cintanya seperti Yusuf ini ya. Meski tak pernah bersua percaya saya pada sang kekasih yang belum jelas rupa dan asalnya.
Banyak sekali kedok atau modus percintaan atau perkenalan lewat dunia maya ini yang berujung kriminal.
Cinta memang bukan barang mainan, –sepakat– tapi ya tadi pernak pernik masalah percintaan kan dimulai dari presepsi kasih sayang dari masing-masing pasangan berikan. Sehingga ya ga pernah cucok boo” jika tidak satu definisi bagi keduanya. –ini bukan curahatan pengalaman pribadi saya yak-
Jika dilihat kasusnya si Yusuf, bisa saja si Melati berkilah, jika kejadian itu merupakan ujian keimanan Yusuf untuk menerima Melati apa adanya.
Ya mungkin Melati sudah berhitung jika Yusuf memiliki iman yang kuat untuk menerima apa adanya. Tapi Yusuf menuntut lebih, pokonya harus cantik seperti di photo tadi titik.
Tapi kok kekesalan Yusuf merembet pada soal materi ya? Tuhkan cinta memang berbiaya nih! Itu baru pacaran, belum lagi berumah tangga.
Adakah cinta yang modal dengkul ga sih! Lawong bermedsos saja sudah bermodal kuota bosque!
Ya sih sepakat, jika pada dasarnya ya cinta itu wujud keimanan kita kok, jika gagal bercinta atau belum menemukan cintanya. Sabar aja, nanti juga ketemu –kapankapan—
Jodoh kan di tangan Tuhan! –hayo berani berdebat lagi, kualat nanti!-
By Aal Arby Soekiman
Cover Photo Pexels