Eh kamu merasa lapar sekarang? Kok sama ya? Ehmm.. tapi pernah gak, ketika menjelang makan siang atau makan malam, -terkadang- kita menjumpai aneka menu dengan bahan yang sama.
Iya yang pasti kita bisa saja bertemu dengan menu daging ayam. Itu mah sudah menjadi primadona untuk menjadi lauk murah-meriah kan?
Tergantung mau disajikan dalam bentuk apa, terus yang terpenting sih, bujet dikantong juga bisa cukup buat beli makan apa?
Yang paling murmer ya balik lagi, paling ya menu alternatifnya adalah ayam crispy digeprek pakai sambel, lalu dibalut dengan nasi panas, dimasukin ke mulut pelan-pelan, terus minumnya air putih saja. Kenyang, selesai deh!
Terkadang ada jua opsi, ketika berada tepat di depan menu hidangan ayam, yaitu antara memilih paha atau dada ayam ya?
Ya mungkin karena kita tak mau rugi -hiks- kita biasanya memilih di antara keduanya, baik paha atau dada. Karena -logis- mungkin bagian itulah, kita bisa menikmati kenikmatan dagingnya yang banyak dan lebih hots.
Namun jika berhitung lagi, manfaat dari sisi gizi antara keduanya. Pastilah kita bisa memiliki alasan untuk lekas memilih sesuai kebutuhan dan segera menikmati, paha atau dada ayam itu dengan apapun menu masakannya.
Nah Wadai ajak kamu, buat menimbang kandungan dada dan paha ayam ya, biar ada variasi. Masa’ mau paha mulu, sesekali nyoba dada ah sapatau nagih!
Lemak
Nah mendengar kata lemak, kita bisa saja menjerit ‘tidaaaaaaaak’ sambil -terus – mengunyah menu yang terbuat dari daging ayam itu. Karena yang mengandung lemak biasanya selalu saja nikmat.
Nah bagi penyuka dada, ternyata lemak dalam dada ayam lebih rendah ketimbang paha ayam lho. Dalam 85 gram dada ayam terdapat 7 gram lemak dan 2 gram lemak jenuh. Kandungan ini cukuplah bagi asupan harian tubuh inginkan.
Terus paha ayam? Dalam 85 gram dagingnya, terdapat 13 gram lemak total dan 3.5 gram lemak jenuh. Jumlah ini sama saja dengan 20 persen asupan harian lemak total dan 18 persen lemak jenuh.
Nah jika tetap ingin menikmati paha, dengan asupan lemak yang rendah, kita bisa mengupas kulitanya dan tidak mengkonsumsinya.
Kalori
Jika diadu dalam takaran 85 gram paha dan dada, dada ayam mengandung 170 kalori sedangkan paha ayam 210 kalori.
Artinya, mengkonsumsi paha bisa menghasilkan kalori besar, yang bisa kita pilih, jika benar-benar sangat kelaparan. Wah ini mah menu anak kost –ups-
Kolesterol
Nah istilah kolesterol bisa saja mengingatkan kita pada usia kita saat ini ya! Ingat, pada takaran 85 gram dada ayam maupun paha ayam ternyata sama-sama memiliki kandungan kolesterol yang wajar kok.
Keduanya mengandung 80 miligram kolesterol, atau 26 % kebutuhan harian yang disarankan.
Namun ya tetap saja waspada ya, dengan mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi tentu akan membuka resiko penumpukan plak pada pembuluh darah yang menyebabkan penyakit jantung.
Oleh karena itu, jangan terus terlena dengan menu paha dan dada ituh. Baiknya, asupan kolesterol harian bisa kita penuhi sebanyak 200 miligram setiap orang, seperti saran American Heart Association.
Natrium
Ini juga asupan penting! Pada takaran 85 gram paha terdapat kandungan 70 miligram Natrium lho. Sedangkan 85 gram dada ayam terdapat 60 miligram Natrium.
Pentingnya natrium adalah sebagai penyeimbang cairan dan kerja otot dalam tubuh. Namun juga kebanyakan bisa menyebabkan tekana darah. Nha natrium sedniri adalah minerla yang ditemukan secara alami pada makanan.
Nilai asupan yang disarankan untuk Natrium adalah 2.300 miligram saja bagi orang dewasa. Sedangkan yang memiliki tekanan darah tinggi ya cukup 1500 miligram saja.
Protein
Nah asupan protein pastilah kita perlukan ya dalam asupan makanan harian. Dan berbahagialah, jika ternyata si dada ayam dan juga paha ayam dengan takaran 85 gram memiliki asupan protein 21 -25 gram. Sebelas dua belas sih! Dan bagus untuk tubuh.
Setelah memilah ayam atau paha berdasarkan asupan gizinya, yang tak kalah penting adalah pengolahan daging tadi.
Daging ayam biasanya disajikan dalam olahan panggang, kukus dan rebus sebelum digoreng. Dan tehnik ini ternyata baik dalam mengurangi jumlah kalori dan lemak.
Nah paha dan dada pada dasarnya bebas karbohidrat, namun ketika menunya menambahkan madu, saus atau tepung tentu nilai karbohidratnya akan meningkat.
Jika merasa tidak ingin mengkonsumsi karbohidrat berlebih, ya bisa saja dikonsumsi dagingnya saja dengan mengupas kulitnya dan jangan lantas jua dimakan. Tapi kadang eman ya –hiks-