Menjadi orang baik itu susah tidak sih? Namun, pasti kita memiliki macam rupa definisi lainnya untuk mengekpresikan menjadi orang baik tadi, bukan?
Dan pada dasarnya menjadi orang baik adalah proses yang tidak pernah selesai pada diri seorang manusia dalam dunia ini.
Jika cara yang paling gampang menjadi orang baik adalah rajin menjalankan agama yang diyakininya dengan benar, dan menerapkannya sungguh-sungguh.
Dari definisi itu saja, pastilah juga banyak benturan soal penafisiran soal agama, terutama soal tindakan real-nya menjalankan kebaikan atas dasar keyakinan agama yang kebenarannya bisa dianggap relatif.
Dan akhirnya, menjadikan tafsir agama pun menjadi luaskan untuk dipahami? Terlebih lagi, terselubung maksud tertentu, dimana hati kita saja yang tahu.
Namun banyak orang yang beranggapan. Kebaikan itu sendiri adalah suatu hal yang dilakukan dengan landasan cinta dan kepedulian yang dilakukan tanpa sadar?
Dan ada juga yang menafsirkan jika kebaikan adalah alat untuk mendapatkan manfaat lain, terlebih hanya soal pencitraan semata.
Hikss.. Keduanya tadi ya bisa saja tersemat dalam tindakan kebaikan siapa saja, yang kita dengan mudah lihat dan pula rasakan.
Namun membicarakannya memang tak akan pernah habisnya, malah kita tak lekas menjadi orang baik untuk menjalankan kebaikan, dan keburu kiamat datang. Nah ini jadi runyam, mana lah kita bisa masuk surgah?
Dan lalu kita bisa akhiri saja presepsi kita soal siapa sih orang baik itu dan langsung mempraktekannya saja!
Terdapat hal menarik yang bisa menjadi pertimbangan kita, jika menjadi orang baik itu bisa menyenangkan diri sendiri dan juga banyak orang lain kok.
Nah, sadarkah kita jika berbuat baik pada orang lain yang akhirnya membuat kita semua bahagia, dengan rasa bermurah hati dalam memahami yang lainnya. Dan ternyata tindakan tadi bisa mengaktifkan area otak bernama striatum.
Dimana, area otak tadi berfungsi merespon hal yang bermanfaat, seperti merasakan makanan enak sampai dengan obatan yang bisa membuat candu.
Penelitian dalam ilmu psikologi itu, akan menunjukkan kaitan antara kebaikan dan kesehatan mental kita sepanjang hidup.
Nah, bisakah kebaikan kita benar-benar membuat hidup kita bahagia?
Inilah yang paling menarik. Mencoba meraba bagaimana mekanisme tadi akan tercipta, sehingga perasaan bahagia menjadikan kita menjadi orang yang lebih baik lagi.
Nah, lantas apa saja kelima hal yang yang memapukan kita menjadi orang baik itu, dan mampu kita praktikan bersama?
1. Orang Baik Membiasakan Tersenyum!
Senyuman itu barang yang menular lho! Coba aja jika kita murah senyum kepada orang lain, otomatis dia pula senyum pada kita. Duh kita jadi bahagia kan setelah melihat dan merasakan senyumannya?
Apalagi senyumanmu itu.
Nah teori kunci, mengenai bagaimana kita bisa paham orang lain dalam konteks ilmu syaraf.
Katanya ketika melihat orang lain menunjukkan emosinya, bisa juga mengaktifkan area yang sama di otak kita, seolah kita juga merasakan apa yang merak rasakan.
Coba saja, ketika kita berada pada komunitas, dan salah satu atau kita yang mulai tertawa atas suatu diskusi santai, pastilah kita juga ikut tertawa meski kadang tak lucuh.
2. Orang Baik Menunjukkan Keseriusan Pekerjaan
Kebaikan yang kita lakukan untuk menghibur teman yang lagi sedih bisa saja membuat perasaan kita akan lebih nyaman. Simple saja sih, karena kita bisa merasakan kelegaan yang sama.
Karena apa? Kita menganggap telah melakukan sesuatu yang benar.
Bisa-bisa melakukan hal tadi mengakibatkan pengaruh yang kuat pada orang di sekitar kita. Contohya saja ketika kita melakukan kebaikan dalam masalah kemanusiaan, kemiskinan dan aksi perubahan iklim.
Seterusnya ketika kita pernah menjadi relawan untuk menggalang dana atas isu kemanusian tadi juga bisa memberikan dampak pada diri kita, terutama peningkatan mood kita.
3. Orang Baik Dengan Menjalin Konektivitas
Berbuat baik tentu saja akan memberikan kontektivitas atau mengembangkan hubungan sosial dengan orang lain yang lebih erat.
Contohnya si sederhana, ajak saja saya ngopi-ngopi gitu, atau beri orang lain hadiah, hal tadi menjadi penanda kebaikan atas diri kita.
Untungnya buat kita apa melakukan hal tadi? tentu saja akan ikut mempertebal ras mood yang penting dalam aktivitas kita.
Hal tadi tiak berbeda ketika kita melakukan kegiatan amal dan tentu akan menawarkan kesempatan untuk terhubung daengan orang lain dengan donasi misalkan.
Ataupula menjadi relawan akan membuka lingkaran sosial baru. Baik bagi diri sendiri, sesama relawan dan orang yang kita bantu. Ya berbuat kebaikan selalu tersandung dengan masslah kerelaan dan keikhlasan.
4. Indentitas yang Baik
Seneng gak ketika kita dicap sebagai orang yang baik oleh teman kita? Artinya ya jelas kebaikan akan membnatu kita menunjukkan identitas postif dan kuat serta bangga kepada diri sendiri.
Jadi tidak ada ruginya menebar kebaikan sesama manusia dengan hal yang bermanfaat.
5. Kebaikan Orang Baik Akan Berbalik
Percaya atau tidak, kebaikan yang kita berikan kepada orang lain suatu saat akan berbalik kepada kita. Ya apalagi, sesorang pasti akan menolong kita.
Ini seperti rahasia hidup saja ? Artinya semakin banyak kebaikan yang kita tanam, tentu suatu saat kita akan banyak mendapat pertolongan dari teman kita juga.
Dan tidak lupa, kebaikan akan selalu meningkatkan mood, lalu jika sudah memiliki mood yang baik katanya bisa membawa kita menjadi orang yang baik hati.
Jadi artinya ya kebaikan dan kebahagian itu adalah hubungan yang dua arah, bukan?
Nah itulah 5 hal yang menjadikan pertimbangan kita menjadi orang baik. Sanggupkah kita?