wadahkata.ID- SMPN 7 Muara Kaman, sekolah terpencil di pelosok Kutai Kartanegara, berhasil menjadi SMP negeri pertama di Indonesia yang meraih predikat Google Reference School.  Hal itu diketahui dari Surat Elektronik yang diterima SMPN 7 Muara Kaman pada Senin (5/6/2025).

Google Reference School, sebuah pengakuan bergengsi dari Google yang hanya diberikan kepada institusi pendidikan yang mampu mengintegrasikan teknologi secara menyeluruh dalam proses belajar mengajar.

 Lebih dari sekadar pencapaian, pengakuan ini adalah simbol bahwa sekolah negeri di daerah pelosok pun mampu berdiri sejajar dengan sekolah-sekolah unggulan global yang telah terlebih dahulu menyandang status serupa.

Penghargaan internasional ini diberikan Google kepada sekolah yang intensif mengadopsi teknologi dalam pembelajarannya, membuktikan bahwa lokasi bukan penghalang untuk bersaing di kancah global.

Prestasi ini merupakan hasil dari perjuangan gigih dan semangat pantang menyerah para guru. Pada 2021-2022, Suwito dan sembilan guru lainnya mengikuti sertifikasi Google Level 1, dan meskipun awalnya tidak lulus, mereka terus belajar hingga berhasil.

Kesuksesan ini berlanjut dengan ujian Level 2 pada 2023. Di mana mereka menerapkan pembelajaran digital sepenuhnya menggunakan Chromebook dan Google Workspace.

SMPN 7 Muara Kaman juga menonjolkan keunikan dengan mengombinasikan pembelajaran alam dan teknologi. Siswa diajak belajar di luar kelas dan memanfaatkan objek alam sekitar sebagai media pembelajaran, sambil mencari informasi relevan secara digital.

Sebelumnya, tantangan utama adalah memotivasi siswa untuk rajin sekolah, namun pola pembelajaran digital ini berhasil meningkatkan motivasi siswa secara drastis.

“Setelah kami beri penjelasan dan siswa memanfaatkan dengan baik, dan luar biasanya, siswa juga menginformasikan materi di sekolah ke orangtua, menjelaskan, sehingga ada perubahan mindset orangtua. Apalagi anak-anak juga menunjukkan kemajuan dalam belajar, dan sekarang orangtua memberikan dukungan anak untuk sekolah” kata Suwito ditukil dari JawaPos.

Orang tua pun memberikan dukungan penuh setelah melihat dampak positif dari wawasan luas yang didapat anak-anak mereka.

Keberhasilan ini juga terlihat dari lonjakan jumlah siswa dua kali lipat, dari 60 menjadi 134 siswa, sejak menjadi Kandidat Google Reference School.

Suwito berharap pencapaian ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain di tengah keterbatasan dan membuktikan bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil.