Kesempurnaan berasuransi, lewat manfaat asuransi mobil all risk dan asuransi kesehatan via MPM Insurance, tentu saja akan menjadi paket tri in one. Kala kita sedang mengalami musibah kecelakaan, yang merugikan kesehatan, jiwa dan juga kendaraan kita sekaligus!
Menghela nafas panjang, perlahan aku lekas turun dari mobilku, mataku sontak menoleh tajam ke arah kiri bawah, tepat ke arah Bumper depan mobilku. Terdengar rintihan lirih sesorang bapak paruh baya, yang berjarak sekitar 10 meter saja tepat di arah kanan.
Suara itu datang dari sebuah mobil Kijang lawas warna hitam yang terperosok ke dalam parit, kala sempat mencium bumper mobilku dari arah depan.
Kijang hitam itu spontan banting setir ke arah kanan, inginnya sih menghindari ‘adu banteng’ denganku. Dia sengaja mengalah dan akhirnya malah masuk ke dalam parit itu.
Aku mendekat ke arah suara itu, dan melihat sosok pemilik suara .
Emosiku seketika larut dan mencair, ketika bapak paruh baya itu keluar dari dalam kijangnya, dan gagap meminta maaf kepadaku tulus.
“Maaf, pak saya tidak sengaja, mobil saya ini remnya blong,” ucapnya gugup ke arahku
“Ah biarlah dulu, yang penting bapak aman dan tidak apa-apa,” jawabku singkat menutupi kekesalanku yang awalnya sempat memuncak tinggi sekali.
Dia berjalan tergopoh, sambil memegang tangannya, untuk kembali ke mobilnya menemui anak perempuannya, yang masih pingsan. Kepala anaknya sempat terbentur dashboard mobil depan, setelah terkejut hebat, katanya.
Aku yang semula ingin marah dan menghakimi bapak itu atas kelalaiannya tadi, tetiba merasa iba saja.
Terlepas pikiran beratku yang terus menggunung di benak, tentang bagaimana caranya mengganti biaya perbaikan mobil yang baru saja kubeli 6 bulan lalu. Meski mobil itu masih berstatus kredit sih.
Ah pikiran-pikiran itu sekelebat hadir, dan pantas melayang-layang di pikiran. Kamu pasti bisa merasakan, bagaimana jika kamu ada di posisiku? Pasti merasakan perasaan yang sama deganku? Iya pasti gelisah.
“Ya sudah mari, saya antar saja ke rumah sakit pak, pakai mobil saya itu,” Ajakku kepada bapak seraya membawa anaknya..
“Mobilnya bapak biar diderek nanti ke rumah bapak, saya telponkan petugasnya datang dimari,” ujarku lagi kepadanya.
“Tidak usah, saya sudah telpon keluarga saya, untuk uruskan mobilnya kok, biar saja ga usah diurus dulu. Saya juga tidak punya uang, nanti bayarnya mahal,” jawab bapak tadi.
Dengan wajah Bumper mobilku yang penyok, kuajak saja mereka bergegas naik ke dalam mobilku ke rumah sakit terdekat yang berada di Kota Samarinda.
Sesampai di rumah sakit, anak perempuannya harus mendapatkan perawatan intensif di sana. Bapak itu datang kembali dan meminta maaf atas kelalaiannya.
Dan terpenting dia mengaku belum dapat memberikan biaya ganti rugi kendaraanku segera. Hal itu dikarenakan status ekonominya juga masih payah.
Aku hanya diam saja, dalam benakku, permintaan bapak itu bak dilema saja, ya?
Meski aku sudah sadar, jika kendaraanku memang masih tercover asuransi mobil All Risk. Dan lagi kusadari peristiwa juga adalah musibah bersama yang memang tidak ada obatnya.

Selain ya upaya pencegahan dini, yakni bagaimana mencegah kerugian yang disebabkan musibah apa saja via asuransi. Ah syukurlah! Memaknai hal itu, aku berhasil menduduki posisi yang bapak itu sedang rasakan.
Dan ya sudahlah, pikirku pendek, aku memang masih beruntung saja, sedang menggenggam perlindungan asuransi mobil All risk itu.
Dan kuperhatikan berulang, Bapak itu terlihat bingung untuk mencarikan biaya pengobatan anaknya yang harus dan sedang dirawat beberapa hari kedepan. Selain itu juga bagaimana lagi menyediakan biaya perbaikan mobilnya yang rusak parah terjun ke dalam parit jalanan.
Andai saja bapak itu mampu menjodohkan asuransi mobil dengan asuransi jiwa/kesehatan miliknya, pastilah bisa menenangkan hatinya saat ini. Namun bagaimana kalau dia tidak memiliki keduanya sama sekali ya?
Jika sudah begini, aku hanya bisa berdoa saja, semoga Tuhan segera menyembuhkan anak perempuannya itu. Dan sang bapak juga dimampukan lebih giat bekerja, untuk mendapatkan uang, membiayai perbaikan mobilnya secara mandiri.
Meski, tak lupa diriku juga harus berkemas mengurus klaim kerusakan kecelakaan ini segera, dan berharap pembayaran klaimnya berlangsung cepat, dan tidak bertele-tele.
Hal itu wajar hinggap di pikirku kemudian, karena baru kali pertama itu mengajukan klaim asuransi mobil itu.
Hitung-hitung sekaligus jua berkesempatan membuktikan manfaat asuransi untuk kendaraan yang sebenar-benarnya. Setelah puas merasakan asuransi kesehatan/jiwa bertahun-tahun, sebelum memiliki kendaraan ini.
Dan pengalaman ini seakan akan menemukan sebuah jawaban, apakah benar ya asuransi untuk kendaraan akan menjadi tulang rusuk asuransi kesehatan/jiwa kita ya?
Dimana mereka akan saling melengkapi untuk meringankan musibah yang kita derita, kapan saja dan dimana saja?
Alhamdulliah, Akhirnya klaim All Risk mobilku terbayarkan!
Secara umum dapat dikatakan, Asuransi untuk kendaraan memiliki dua jenis perlindungan, ada jenis Asuransi Total Loss Only (TLO), yakni asuransi yang memberikan layanan ganti rugi jika nasabahnya mengalami kerusakan total.
Nah artinya kerusakan total dalam jenis asuransi TLO ini hanya mencakup nilai kerugian yang bernilai di atas 75 % dari harga kendaraan itu.
Bisa dikatakan lagi, pertanggungan oleh pihak Asuransi nanti yakni ganti rugi hingga penggantian mobil baru, dan nilainya akan tergantung pada kesepakatan di polis.
Dan adapula jenis yang kedua, adalah jenis asuransi mobil all risk, yakni jenis manfaat asuransi kendaraan yang menanggung kerugian lebih lengkap, baik rusaknya ringan maupun berat.
Asuransi jenis ini, tidak hanya mencakup resiko kehilangan saja, namun kerusakan ringan sekalipun seperti lecet pada body hingga penyok juga turut ditanggung oleh pihak asuransi.
Lantas, itu pula yang menjadi jawaban mengapa biaya premi untuk jenis all risk yang kupilih ini, lebih mahal daripada TLO.

Namun jangan salah, meski klaim TLO dirasa kecil, pasti jua sangat membantu kita menahan perih kerugian akibat musibah kecelakaan di jalan raya, kapan saja.
Dan nilai kecil dan besar premi TLO akan tergantung dari type mobil dan isi kantong kita guna membagi pembiayaan penghasilan bagi kebutuhan penting.
Termasuk menyisihkan pembiayaan asuransi kesehatan/jiwa, dan juga asuransi kendaraan yang –harus—kita punyai jua sekarang.
Kelebihan dan kekurangan jenis asuransi mobil All Risk
- Asuransi jenis All risk ini akan menaggung semua resiko kerugian, melindungi pengemudi jika terjadi kecelakaan.
- Lantas layanan tambahannya banyak, untuk memperluas perlindungannya. Seperti perlindungan terkena musibah alam, banjir, angin topan, badai, kerusuhan, gempa bumi, tsuanami, sabotase, tanggung jawab hukum pihak ketiga, tanggung jawab hukum penumpangnya, serta kecelakaan pengemudi plus penumpangnya.
- Lantas kekurangan jenis asuransi all risk, tentu dengan pembiayaan premi yang lebih mahal ketimbang TLO
Kelebihan dan kekurangan jenis asuransi TLO
- Biaya preminya lebih terjangkau, namun masih bisa memperluas atau meng-upgrade perlindungannya jua.
- Kekurangannya jenis asuransi ini, tidak dapat klaim kerusakan atas kecelakaan ringan, seperti kasus pencurian sparepart kendaraan, seperti spion atau velg ban.
- Ingat! Uang pergantian atas kehilangan tidak dibayar 100 persen lho.
Nah, untuk perbaikan Bumper mobil yang aku derita pada saat itu, umumnya menelan biaya dari ratusan ribu hingga jutaan Rupiah.
Karena memang harga perbaikannya akan bergantung jua pada tingkat kerusakannya dan di bengkel mana dilakukan perbaikan?
Hal yang paling penting harus dilakukan adalah perbaikan bodi mobil dan pengecatan ulangnya itu.
Untuk hasil maksimal tentu saja kita ingin ditangani di bengkel resmi saja bukan? Meski kompensasi untuk itu adalah pembiayaannya yang jauh lebih mahal ketimbang bengkel non-resmi.
Tapi bersyukur, asuransi mobil all risk mampu menutupnya dengan baik dan layak kok!
Nah, patokan dasar penentuan harga perbaikan Bumper sendiri biasanya dengan dilakukan penghitungan per-panel atau ada juga per centimeter –jika hanya lecet saja.
Sedangkan perbaikannya yang mengguankan per panel, biayanya lebih mahal sekitar Rp 350ribu-400ribu. Lantas biaya pengecatannya sekitar Rp 300 hingga Rp 500 ribuan.
Nah tinggal total saja, berapa biaya kerusakan Bumper mobil kita yang aku yakin pasti akan berpotensi rusak, lewat musibah kecelakaan yang sering terjadi, baik kecelakaan ringan, sedang ataupun berat.
Ternyata, klaim pengajuan asuransi all risk mudah, dengan lima langkah!
Nah, ketika mendapati kecelakaan, dan kita kebetulan menggenggam asuransi untuk kendaraan, pastilah sudah memberikan ketenangan dalam pembiayaan perbaikannya selanjutnya, bukan?
Lantas –catat– akan ada beberapa hal yang harus kita lakukan kala mendapati musibah itu, agar proses pembiayaan ganti ruginya cepat kita rasakan.
1. Segera saja hubungi pihak asuransi kita, secepat mungkin!
Kala mengalami kerugian akibat ragam musibah kecelakaan di jalan raya, kita disarankan untuk lekas melapor ke pihak asuransi kendaraan yang kita pilih. Bagusnya sih rentang waktunya selama 3×24 jam setelah kejadian itu.
Lantas persiapkan mengenai penjelasan detail musibah tadi, yang dapat diterima pihak asuransi untuk segera dilakukukan proses penggantian biaya kerusakan mobil kita itu.
2. Tunjukaan bukti kuat!
Bukti adalah kunci yang sangat penting, dan akan menjadi pertimbangan dasar untuk menunjukkan jika musibah yang kita dera bukan setting-an.
Nah bukti itu yakni dokumentasi berupa foto-foto kerusakan pada bagian kendaraan yang penyok atau lecet. Lebih bagus jika mobil kta terdapat CCTV, atau didapat dari ruamah sekitar, yang dapat menampilkan bukti visual dan audio dengan layak.
Lanjut baca klik nomor halaman!