wadahkata.ID– PT Astra Honda Motor (AHM) mengadakan School Camp 2025 dengan tema “Generasi Muda Beraksi, Angklung Sekolah Satu Hati Menginspirasi” pada 20-21 Juni, di Saung Angklung Udjo (SAU), Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.
Acara ini melibatkan 42 pelajar dan guru dari program Sekolah Satu Hati (SSH) di Jakarta dan Jawa Barat. Dan tujuan utama kegiatan ini adalah melestarikan dan mempopulerkan musik angklung sebagai warisan budaya Indonesia.
General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin, menyatakan bahwa AHM telah berkomitmen melestarikan angklung sejak 2014, dengan fokus pada pengembangan kompetensi guru dan siswa melalui pemanfaatan literasi digital dan media sosial.
“Keseriusan kami menjaga warisan Indonesia disambut dengan antusias oleh para pelajar dan guru sekolah setingkat SD hingga SMA di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Dengan semangat Sinergi Bagi Negeri, kami pun berkolaborasi secara berkelanjutan untuk memopulerkan seni musik angklung sebagai warisan budaya ke masyarakat luas,” ujar Muhib.
Dalam pengembangan kompetensi peserta, AHM menggandeng penggiat budaya SAU yang menjadi pusat pelestarian budaya angklung di Jawa Barat yang telah mempromosikan angklung hingga mancanegara.
Kerjasama dengan SAU ini bertujuan untuk terus mengembangkan talenta musik angklung dan menjaga eksistensi angklung yang telah diakui UNESCO sejak 2010.
Hal itu menjadi bukti nyata jika AHM berkomitmen untuk terus mengembangkan talenta bermusik angklung sekaligus menjaga eksistensi angklung yang telah diakui oleh UNESCO pada 2010.
Para peserta School Camp merupakan para pelajar dan guru dari sekolah SSH di DKI Jakarta yakni SDN Sunter Agung 13 Pagi, SMAN 13 , SMAN 80, SMAN 110, SMK Hang Tuah 1, SMP Hang Tuah 3.
Lantas, peserta dari Jawa Barat berasal para pelajar dan guru, masing-masing dari SMP Nassa, SMK Telekomunikasi Telesandi, SMK Mitra Industri MM2100, SMK Ananda Mitra Industri Deltamas, SMK Gema Nusantara dan juga SMAN 2 Cikampek.
Bagaimana keseruan program School Camp 2025 itu?
Semua peserta Program School Camp diajak memperdalam pengetahuannya dengan menyaksikan awal bagaimana pembuatan angklung.
Proses ini dimulai dari cara pemilihan dan penyimpanan bambu hingga proses pengikatan rotan yang membentuk suara bambu menjadi angklung dengan jenis tangga nada diatonis dan pentatoni.
Diatonis merupakan angklung dengan 7 tangga nada diatonic chromatic 1 oktaf seperti angklung yang dimiliki oleh Sekolah Satu hati.
Pentatonis adalah angklung etnik kedaerahan Sunda dengan 5 tangga nada yang masih dilestarikan dan ditampilkan di Saung Angklung Udjo.
Kegiatan berikutnya, para para peserta lantas diajak untuk mendalami teknis dan cara bermain angklung.
Tak hanya itu, peserta School Camp 2025 juga dibekali public speaking sebagai keterampilan dasar duta budaya sekolah yang akan mempromosikan, mengekspresikan dan mengkomunikasikan angklung di ruang publik.(*adv)
