Langit mendung pada Minggu (20/7) pagi, sepertinya bakal hujan. Memang, sepanjang Juli hujan tak pernah padam membasahi wadah etam, di Samarinda, Kaltim.
Namun rencana awal tak jua surut, untuk lekas berada di Balikpapan dari Samarinda, mengendarai Yamaha LEXi LX 155 varian Connected/ABS ini.
Jarak jalur darat, jalan Provinsi dari Samarinda ke Balikpapan sekira 119 Km. Medannya berbukit dan berkelok di daerah bukit Suharto. Dan sebagian jalurnya lurus mulus mendekati mulut kota Balikpapan.
Jempolku menggencet starter LEXi LX 155 perlahan, tanda ingin memulakan perjalanan. Dan, dengan halus, dan sedikit getaran, mesin LEXi LX 155 mulai terbangun, bersiap berangkat.
Kutaruh tas ransel yang di pundakku di bagian kaki-kaki Dek-nya yang rata.
Disana tersedia ruang agak lega. Pundakku kini hanya menyisakan tas kecil, yang berisi peralatan ngonten saja.
Kulihat sejenak layar Speedometer Matic, mencatatkan informasi penting jika BBM sudah penuh full tank.
Ya sudah, Bismillah, mulailah, kupacu gas Matik LEXi LX 155 ini perlahan, untuk memulai perjalanan itu.
Sekilas lekas terbayang, bagaimana tubuh ini melesat bersama mesin LEXi LX 155cc yang bertenaga 11,3 kW itu. Tenaga itu sebanding dengan 15,1 Tk pada 8.000 rpm, dan torsi 14,2 Nm di posisi 6.500 rpm. Pasti Woosh.…
LEXi LX 155 Ajarkanku Keselamatan Berkendara itu Berharga!
Hujan turun tidak merata. Selama 30 menitan berkendara, sampailah di mulut Bukit Suharto di KM 50 arah Balikpapan, ternyata jalanan sudah basah sedari subuh.
Dan, ya wajar saja mudah mengundang embun pagi menyelimuti pandangan jalanan, yang terhimpit banyak pepohonan besar di kanan kiri jalannya.
Lampu Hazard sudah kunyalakan, beserta lampu depan LED yang berhasil menyemburkan sinar terang menembus lapisan embun pagi itu.
Sesekali di tikungan tajam, aku berpapasan dengan truk besar, mobil, hingga bus yang berlari sangat kencang, membuat jantung berdebar saja.
Kondisi itulah yang terkadang membuat reflek kedua tangan ini, mencengkram tuas rem depan dan belakang kencang-kencang secara bersamaan.
Namun, reflek halus dari rem depan dan belakang Lexi 155 ini smooth, untuk memperlambat laju motor itu seketika.
Penasaran juga sih, meski tanganku mencengkram tuas rem itu dalam-dalam, mengapa penghentian rem tidak menghentak? Terlebih mampu mengunci ban berputar yang sering celaka pengendara.
Keyakinanku Bermatik dengan LEXi LX 155 jadi bertambah lagi, berkat ketangguhan kedua ban Tubeless di depan dan juga belakangnya.
Dan ketangguhan itu menyingkirkan rasa was-was kala apes mendapati kebocoran ban yang seketika bisa terinjak benda runcing kapan saja.
Maklum, di jalur Bukit Suharto ini sepi sekali, jarang sekali ada bengkel motor.
Namun, semulus-mulusnya aspal jalanan terhampar menuju Balikpapan, ternyata luput dari hadirnya lubang yang menganga.
Respon berkendaraku juga masih standar saja, ya tinggal direm spontan, agar kesimbangan tetap terjaga, kala terlanjur berada di atas lubang itu. Mungkin cara berkendara kita sama?
Ternyata, suspensi shock, terutama shock belakangnya mampu mengimbanginya, menghantarkan alunan gerakan halus naik dan turun seketika, kala berada di atas jalan berlubang itu.
Sepertinya LEXi LX 155 tidak peduli sedang menggendong bobot beratku di atasnya.
Ah, rasanya pengalaman itu mengajarkan, jika keselamatan itu memang paling penting, dan LEXi LX 155 Connected/ABS sudah berhasil mengerti apa yang pengendara Matik itu inginkan.
LEXi LX 155 Mengajarkanku Hemat Pangkal Kaya!
Tiada terasa, kami sudah hampir melintasi gerbang kota Balikpapan. Kondisi jalur ini seperti biasa, lurus, berbukit, namun padat merayap, karena lebar jalanan itu ngepres dilintasi.
Sesekali, ada Truk dengan muatan besar atau Bus yang terparkir di jalan, mengajak pengendara menjadi lincah, saling berebut lebar jalan sisa.
Pelak saja, hal itu rentan membuat macet, dan pengendara juga harus sabar menghentikan kendaraannya.
Mesin LEXi LX 155 tiba-tiba mati, ketika harus menunggu kemacetan agak lama. Tapi tenang aku hanya menekan tuasnya lagi, untuk menghidupkan mesinnya itu.
Matik ini ternyata sudah otomatis menyimpan tenaga, kala jalan macet, dan kita bisa segera membangunkan mesin kembali untuk bekerja segera.
Tak berapa lama berkendara lagi, ada notifikasi Smartphone di Speedometer LEXi LX 155 ini. Ya artinya, aku harus menepi dahululah.
Kuambil Smartphoneku dari saku baju, dan segera membaca informasi di Smartphoneku itu segera.
Dan kebetulan kulihat daya baterai Smartphone ku juga lemah, menyisakan 2 bar saja. Untungnya lagi, LEXi LX 155 ini sudah menyediakan colokan Charger Smartphone di sisi kirinya, yang bisa ditunggu full, sambil berkendara.
Nah, sekira 1 jam 40 menit aku sudah sampai di Balikpapan. Waktu tempuh itu ideal sih menurutku.
Jika ingin memperpendek waktu tempuh tadi, aku bisa saja menggeber mesin matik LEXi LX 155 ini melaju dengan kecepatan 80-100 Km/jam.
Tapi sayang, aku bukanlah Valentino Rossi, yang mahir berkendara motor.
Aku masih terlalu pemula untuk menikung dalam kecepatan yang konstan. Sehingga kecepatan yang kudapatkan selama perjalanan berkisar hanya 40-70 km/ jam saja.
Dan hal yang penting kucatat, ternyata Matik LEXi LX 155 sangat hemat BBM menyelesaikan perjalanan itu.
Informasi BBM yang tercatat di layar Speedometernya menyisakan BBM separuhnya saja, masih ada 3 bar dari kapasitas full-nya sekitar 4,2 liter.
Perjalanan dengan jarak 119 Km ini hanya memerlukan BBM sekitar 2 literan saja, alias sekitar Rp 28.000 pakai BBM Pertamax.
Artinya lagi, pengeluaran perjalanan menjadi sangat hemat, dan bisa digunakan untuk keperluan lainnya, bukan?
Apa Rahasia Performa LEXi LX 155 Connected/ABS Puaskan Dahaga Berkendara?
Beruntung bincang seru seputar pengenalan product LEXi LX 155, rasanya akan mudah memberikan jawaban mengapa LEXi LX 155 berhasil berperforma apik, yang dihantarkan via Zoom Kamis (17/7) lalu.
Pada sesi Product Knowledge itu, hadir narasumber Agung Sudrajat, dan Ferry Nurul Fajar yang mewakili PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), bercerita soal LEXi LX 155 ini kepada wadahkata saat itu.
Dalam sesi itu, Agung meyakinkan jika LEXi LX 155 mengusung perbedaan dengan generasi Lexi 125 generasi sebelumnya.
Hal itu nampak dari design, kenyamanan, technology dan juga performanya yang dirancang lebih unggul.
“Sejak 2015 MAXi Yamaha menginspirasi masyarakat Indonesia untuk melangkah lebih maju dan mengejar kualitas hidup yang lebih tinggi,” ujar Ferry Nurul, CSS & Yamaha Institute, awali sesi itu.
Menjawab semua pengalamanku tadi, dia menjelaskan jika LEXi LX 155 Connected/ABS sengaja menyemat fitur Anti-lock Braking System (ABS) pada sisi pengeremannya.
Sistem ini akan mencegah ban terkunci kala dicengkeram full sekalipun.
Fitur lain, yang membuat getaran starter LEXi LX 155 menjadi halus adalah sematan Smart Motor Generator, yang menggabungkan fungsi generator pengisian dan dinamo starter menjadi satu kesatuan.
Jadi, komponen SMG terletak satu poros dengan crankshaft, dan memutar crankshaft secara langsung, tanpa memerlukan gir transmisi. Itulah rahasia, mengapa LEXi LX 155 ketika dinyalakan, fitur SMG ini bekerja layaknya dinamo starter.
Kenyamanan lainnya yang juga hadir, lanjutnya, adalah shock jenis tabung di bagian belakang, serta ban tapak Tubeless.
Keduanya, akan siap memanja kenyamanan kala mengaspal di jalan yang buruk sekalipun.
Nah yang paling mencolok, adalah bagian Speedometernya yang sudah ciamik, full digital, dan terhubung dengan aplikasi Y-Connect.
“Aplikasi Y-Connect berupa aplikasi di Smartphone yang terhubung lewat Bluetooth dengan Speedometernya,” jelasnya lagi.
Jadi ketika Y-Connect terhubung, maka semua data seperti informasi oli, konsumsi BBM, Aki, lokasi parkir, riwayat berkendara akan tercatat dan saling terhubung.
Dan terpenting, layar Speedometer akan memberikan notifikasi jika ada panggilan/sms masuk, mengingatkan kita agar menepi dahulu, untuk menerima panggilan via Smartphone.
Electric Power Socket, juga tersedia, jadi mudahkan pengendara Charge penuh-penuh Smartphonenya ketika daya melemah.
Dan fitur penting lainnya, yakni Stop and Start system (SSS) yang akan mematikan mesin dalam kondisi macet, atau ketika motor berhenti lama.
“Ada dua mode yang otomatis bekerja, mati seketika, mati setelah 5 detik,” Jelasnya dalam presentasi.
Sekarang, terkuak bagaimana Matik Lexi 155 ini bisa hemat BBM, bukan? Disamping LEXi LX 155 juga menanamkan mesin modern, MAXi Power 155 cc yang mengonsumsi BBM yang minim. Dimana mesin yang disapa Blue Core 155cc ini sudah dilengkapi dengan VVA, Liquid Cooled, SOHC, 4 Valves.
“Blue Core menciptakan sensasi berkendara yang lebih menyenangkan,” Tutup Agung menjelaskan.
Yamaha LEXi LX 155 Edisi ABS/Connected memang sangat berkarakter dengan warna tunggal, Magma Black-nya.
Oleh sebab itu, warna ini juga mudah membedakan dengan warna dan spesifikasi dua varian LEXi LX 155 lainnya, yakni LEXi LX 155 varian Standar dan juga LEXi LX S 155.
Yamaha LEXi LX 155 Connected/ABS sudah tampil dengan fitur sempurna, Oleh karena itu harga juga paling premium diantara keduanya, yakni berkisar Rp 30 jutaan, On The Road (OTR) Jakarta.
Nah, jika ingin mengetahui keunggulan Yamaha LEXi LX 155 dengan tiga varian itu, yuk kita bisa langsung ke laman Yamaha, untuk bersama-sama merasakan naik kelas bermatik ria sekarang juga!