“Hay Lelaki Jomlo, setelah mengetahui tebakan satu dari 10 alasanmu men-Jomlo ini? Apakah dirimu masih baik-baik saja? Atau mau bersikeras merubah karaktermu, iya demi siapa lagi, demi dia-lah”
—Aal Arbi, Wadai
Apa iya Jomlo itu sebuah dosa kak? Duh bibirku lekas mengembang, dan hatiku deg-degan mendapati pertanyaan itu, di dalam sebuah diskusi santai bersama Mahasiswa yang berbeda generasi. Jujur pertanyaan itu juga sempat membuat aku kikuk, mau menjawab apa ya?
Dasarnya jelas, ya karena aku bukan pakar Jomlo, dimana masa mudaku dahulu, variasi bercintah itu selalu tampil dinamis saja. Hikss….
Namun tentu saja, sebagai seorang lelaki. Diriku sendiri tak lantas jua hanya mau menyerahkan diri pada suratan takdir, yakni jodoh yang harus hadir di depan mata kita kan? Artinya lagi, ya memilih dan memilah wanita untuk dijadikan calon pasangan hidup, memang harus kita perjuangkan dong.
Dan untuk urusan berdosa-kah berjomlo-ria itu? Diriku memilih skip dulu saja menjabarkanya. Karena menjabarkan dosa apa tidaknya hanya gegara berjomlo, bisa menimbulkan bid’ah-bid’ah baru kan? Duh ampun deh Gustih…
Lantas, ada beberapa poin sih, yang menjadi tebakanku, mengenai mengapa lelaki biasanya masih saja Jomlo? Dalam konteks, status Jomlonya itu tidak disengaja lho, meski sudah mencari setengah mati hatih wanita, namun tetap saja mental? Adakah yang menuai nasib seperti itu? Jika ada ya sabar saja.
Nah, menyibak rahasia, mengapa wanita cenderung nyantai kepada lelaki, soal hubungan yang lebih serius, pastilah ada sebab-musabbnya kan?
Yes, wanita kekinian, sudah memiliki radar yang canggih guna menilai kecocokan itu yang didasarkan pada karakter lelaki idamannya mereka.
Jika aku boleh menebak, bisa saja terdapat 10 alasan Jomlo, yang salah satunya bisa menjadi alasan mengapa lelaki sepertimu masih saja jua men-Jomlo. Nah, yuk baca hingga tuntas yaak! Siapa tau tepat, dan kamu bisa merubahnya!
1. Kamu mungkin belum siap secara finansial
Duh to the poin nih. Wanita sekarang wajar akan lebih logis untuk melihat bagaimana lelaki mengurus keuangan mereka itu.
Nah, biasanya diskusi mengenai masalah keuangan bagi pasangan sejoli akan memuncak, kala mereka serius menentukan tanggal pernikahan?
Lha jika saja belum siap soal keuangan yang ga stabil itu. Apakah diskusi bakal nyambung dengan pasangan kita? Hal itu pasti seru dan berpotensi deadlock kan? Bubar jalan.
2. Kamu mungkn masih bersifat kekanakan, alias anak mami?
Beberapa sumber, iyes berapa para wanita yang pernah aku observasi, pernah menyebut jika kedekatan seorang lelaki kepada ibunya yang terlihat manja, –katanya– cenderung menjadi sebuah antipati wanita lho?
Lanjut baca, klik halaman selanjutnya ya!
Pages: 1 2