Bagaimana High Value Costumer, Jadikan IndiHome Charity Sebuah Arti?

Banjir di Samarinda
Kompas

#aktivasitanpabatas bersama IndiHome #IndiHome Charity

Setiba mendarat di Bandara APT Pranoto Samarinda, September  2021 lalu, mataku tak henti memandang layar Gadjet.

Hujan lebat yang mendera Kota Samarinda berjam-jam sebelum kedatanganku, mengundang banjir, sekaligus menghadang akses perjalanan dari Bandara ke arah kota Samarinda, serta sebaliknya

Di layar Gadget, via media sosial aktif menyaji potret-potret terkini seputar banjir yang menggenangi wilayah kecamatan Samarinda Utara, dan juga Sungai Pinang, akibat luapan sungai Karang Mumus.

Aku pribadi sudah maklum, jika Banjir selalu saja berpotensi hadir berulang-ulang sepanjang tahun –khususnya- di kota Samarinda ini.

Dan jujur, hal itu juga-lah yang berhasil menjadi ketakutan ‘gagal terbang’ bagi siapa saja yang hendak bepergian via jalur udara, ya melewati Bandara APT Pranoto Samarinda, di musim hujan.

Aku lantas duduk, memandangi lagi layar Gadget lagi, mencoba menghubungi kolega yang tinggal di kawasan jalan Ahmad Yani Sungai Pinang, untuk segera dijemput. Namun kebetulan –memang- mereka juga terkepung oleh air banjir tadi.

Ah, dalam batin bertanya, kemana lagi aku harus mengadu, untuk segera pulang, dengan sebuah kepastian?

“Pak mau balik ke Kota Samarinda,” Tanya seseorang dihadapanku

“Oh iya, ini juga bingung mau kemana lagi, abis masih banjir” Jawabku singkat

“Mari ikut kami saja pak,” Ajaknya

Beberapa langkah menuju parkiran Bandara, sebuah truk besar pengangkut barang, ternyata sudah sesak oleh para penumpang Bandara yang hendak balik ke Samarinda.

Di truk itu terselip beberapa perahu karet di atasnya. Aku lantas merangkak naik, disambut uluran tangan para relawan, yang tampangnya tak pernah kenal lelah itu.

Selama menuju ke kota Samarinda, aku melihat genangan banjir meluas hingga masuk ke persawahan yang terdapat di wilayah Kecamatan Samarinda Utara.

Ratusan orang, yang meninggali puluhan RT terdampak banjir itu harus mengungsi di Posko terdekat. Menurut data, hingga Rabu (8/9/2021), terdapat 70 RT yang terendam banjir, sebanyak 331 rumah terendam dengan ketinggian air 20-70 Centimeter.

Atribut pakaian Relawan, memang mendominasi dalam aksi penanggualangan bencana pada saat itu. Terlihat aktivitasnya, mulai proses  mendirikan tenda Posko, menyiapkan dapur umum untuk korban banjir, hingga terjun langsung melayani kebutuhan para korban yang terdampak, seperti penjemputan ini.

Banjir Samarinda
Banjir Samarinda I Tribun Kaltim

Hati ini lantas cemburu, apakah diri ini sanggup menjadi Relawan sepeti mereka ya? Dimana mereka selalu sigap membantu para korban bencana banjir musiman, yang selalu terjadi di Samarinda, ketika masuk musim penghujan.

Lantas, apakah benar lelah mereka mampu terbayarkan hanya dengan rasa tanpa pamrih, dan jiwa sosial saja?

Lanjut baca, klik nomor halaman ya!

Tiga Artikel Wadai paling Populer, Yuk Klik-in!

error: Content is protected !!