Enam Jenis Pembohong, Apakah Kamu Satu Diantaranya? Cek-cek!


Aal Arby

“Menyisir ke-enam jenis pembohong, adakah yang mirip-mirip dengan sifat kita? Atau menemukan perkawanan yang menitipkan jenis-jenis pembohong tadi? Astagfirullah Aladzimm… –Hikss

—Aal Arby, Wadai

Me : Are u Liar?

You : No I am not..

Kira-kira adakah hal yang salah dari perbincangan singkat di atas sih? Dimana perbincangan itu sering jua kita bicangkan, kala kita sedang mendengarkan cerita dari siapa saja, namun tidak meyakini kebenaran ceritanya. 

Lalu, kita pasrah saja melemparkan jenis pertanyaan di atas kepadanya, meski jawabannya, default dan sudah kita ketahui bukan?

Sejatinya seorang pembohong tentu tidak akan pernah mengakui semua hal tentang kebohongannya itu. Sampai tiba sang waktu murka, dan lekas membogkar kebohongan itu sendiri, bukan?

Itu artinya, ya seharusnya pertanyaan itu jua harus ditujukkan untuk diri kita sendiri dong, sebelum melemparkannya ke orang lain. Meski, kita berkeyakinan kuat, kita adalah orang-orang yang paling jujur sedunia, yang –bahkan– tidak pernah berbohong?  

Atau jangan-jangan jawaban atas pertanyaan tadi kepada diri sendiri tadi, akan sama dengan jawaban ‘I am not liar” juga? Nah, jikalau jawabannya begitu, ya bisa jadi kita juga adalah seorang pembohong? Lho kok?

Dalam keseharian kita, kebohongan memang akan menjadi sebuah sajian yang sengaja atau tidak sengaja kita hadirkan dan akan temui.

Tujuan kebohongan itupun beragam, dan pastilah menyisakan kekesalan luar biasa, terutama hal yang berkaitan dengan materi dan apalagi hatih.

Dan biasanya aktivitas berbohong, yang dilakukan, oleh kamu dan kita semua bertujuan menyembunyikan kesalahan dan ketidaksempurnaan diri. Lantas berbohong menjadi cara singkat dan mudah, agar lingkaran sekitar kita dapat menerima kita dengan baik.

Tapi bahayanya, candu kebohongan itu akan berpotensi terus berlanjut, dan tak terkendali. Jadi dosa kan?

Terus, jika sudah begitu, kebiasaan itu akan merusak karakter profesional pribadi kita, dan juga mampu menjerumuskan banyak korban lainnya.

Termasuk tanpa disadari, ya para pembohongnya sendiri yang cepat atau lambat akan mendapatkan sanksi sosial berupa untrust dari lingkungan sekitar.

Artinya, orang yang bohong dan orang yang dibohongi akan sama-sama gak enak kan? Keduanya ternyata adalah korban.

Baca selanjutnya, klik nomor halaman!

Tiga Artikel Wadai paling Populer, Yuk Klik-in!

error: Content is protected !!