Cinta pandangan pertama, bisa jadi hanya gombal? Tatkala cinta pertama kita pernah kandas di ujung jalan.

Akh…, menyandang predikat mantan memang terasa kebeban sekali, untuk lekas melupakannya kan?

Bagaimana tidak, jika sekarang kita terus mampu ena’ ena’ bertemu dengannya di media sosial.

Awas cinta pada pandangan kedua nih, terjebak nostalgia? Ngakulah, berapa kali sehari yuk kepoiin media sosial sang mantan?

Pura-pura jadi silent-reader, terus gak sengaja ngelike postingannya, dan kadang –spontan- ngebatalin lagi.

Serba-salah gituh! Hiks..

Parahnya lagi, sang mantan yang di-like postingannya juga tersenyum ramah, tersipu riang-gembira.

Eh, malah ngebales ngelike.

Padahal masing-masing sudah mendua, ini mah bisa menjadi modus selanjutnya.

Eh, katanya mau melupakan mantan? Jadi anu kan, terjebak nostalgia kan?

Ya wajar sih, rasa-rasa pengen tahu kehidupan mantan-mantan kitah, menjadi hasrat hatih.

Namun, celakanya rasa benci, rasa cinta, bersama sang mantan yang seharusnya hanya Tuhan yang tahu, malah menjadikan Smartphone menanggung dosa, menyimpan rahasia hitam itu?

Jadi petaka jika bocor ke dunia nyata.

Tapi, tahukah jika cinta pada pandangan kedua, yang sering terjadi di dunia maya, ternyata memiliki sisi ilmiah untuk dicermatin cuy!

Sebuah studi, Universitas of Western Ontario, menyebutkan jika –memang- terdapat 88% pengguna Facebook cenderung mengecek berulang akun dan postingan para mantan-mantan pacar mereka lho!

Psikolog media Pamela Rutledge yang dikutip dari laman your Tango juga mengakui jika media sosial memang dirancang untuk memperhatikan orang lain.

Bisa jadi dengan aktivitas yang intens itu berpotensi menjadikan cinta pada pandagan kedua?

Bahaya atau tidaknya, resiko ditanggung masing-masing ya!

“Kamu tidak membahayakan seseorang kok, hanya kamu hanya benar-benar ingin tahu saja,” jelas Pamela.

Lha, jika dipikir-pikir benar juga sih! Gak ada yang dirugiin ini kan?

Nah dalam studi itu, ternyata terdapat 3 poin penting guna menyadari jika kuncup cinta pandangan keduamu di media sosial bersama sang mantan mulai mekar mewangi.

Kira-kira apa sih tanda-tandanya terjebak nostalgia itu?

Pertama, kita –mungkin- saja tak pernah menyadari, jika sebagian waktu kita terhambur percuma  untuk sekedar melihat, membayangakan postingan para sang mantan.

Kesemuanya itu sih harusnya akan menjadi renungan serius pada diri kita, dan memampukan diri kita untuk memanajemen waktu lebih bermanfaat lagi, tanpa harus memikirkannya.

Kedua, terdapat hubungan antara kecemburuan, dan waktu yang dihabiskan di media sosial lho!

Artinya, semakin banyak informasi yang kita temukan soal mantan di sana, semakin kita ingin mengetahuinya lebih dan lebih.

Dengan kondisi itu, tentu saja akan menyiksa diri kita sendiri kan?

Ketiga, parahnya lagi, perempuan itu cenderung lebih cemburuan ketimbang pria.

Namun jangan menyalahkan diri sendiri, jika kita cenderung betah menatap akun medsos mantan pacar.

Ketimbang terjebak nostalgia pada masa lalu, mending kita bisa melihat ke arah masa depan yang baru,  yang kita persembahkan untuk diri kita sendiri dan pasangan kita kini kan?

Nah, tiga poin, ini bisalah menjadi hal untuk direnungkan ya? Tentang sensasi terjebak nostalgia yang bisa saja menghadirkan cinta pada pandangan kedua.

Duh, Raisa aja gak betah ya, palagi kita? Ya Tuhan tolonglah hambah…..

Tag