“Filosofi kemakmuran bisa menjadi alasan Paklik Bakso menggunakan mangkuk ayam jago. Agar semua hoki, kala selesai menyantapnya.”
—Aal Arby, Wadai
Pernahkah kita bertanya, mengapa Mangkuk bergambar Ayam jago selalu saja menjadi takaran default penjaja kuliner berkuah, seperti Mie Ayam atau Bakso sih?
Mencari jawabnya, tentu saja kita harus berani menanya langsung kepada paklik Bakso, “Paklik mengapa pakai mangkuk ayam jago?”
Wajar, rasa ingin tahu itu bisalah bercampur aduk dengan komplain kita mengenai luasan permukaan mangkuk ayam jago yang terlalu sempit menampung bakso beserta kuahnya?
Atau jangan-jangan kita penasaran apakah bisa mangkuk ayam jago menambah cita rasa Bakso Paklik, menjadi tambah sedap saja ya?
Namun potensi kekecewaan pasti terbuka, ketika Paklik Baksonya tak jua menahu soal jawabnya. Kala dia menjawab hanya memasrahkan penyajian Baksonya menggunakan mangkuk Ayam Jago itu sebagai tradisi saja.
Hiks, apakah kamu pernah membayangkan jawaban seperti itu?
Namun jika dipikir memang sih, Mangkuk Ayam Jago mampu menyimpan banyak kenangan terkhusus buat orang dewasa –orang tua— yang hidup di era 70 sampai 80-an.
Dan mungkin salah satunya adalah kita, iya kamu?
Sehingga bagi mereka yang merasa ‘tua’ selalu bawaannya akan cocok saja ketika menyantap Bakso dengan wadah mangkuk ayam jago tadi. Jika disesapi, itu rasanya memang seperti magis?
Dan kini malah menjadi tren pula, simbol ayam jago dalam mangkuk tadi, sudah dijadikan kreasi terkini, untuk menunjukkan ide kreatif untuk ragam asesoris harian kita, penunjang gaya hidup.
Sebut saja logo ayam jago menempel di kaos, tas, topi, selendang, bantal hingga sarung, dan selampai.
Siapapun yang mengenakannya nampaknya happy-happy saja sih, dengan gambar ayam jago berwarna merah itu.
Fenomena itu tentu membuka mata kita untuk busa menggali lebih dalam, makna ayam jago yang tersemat dalam wadah itu dalam menyajikan Bakso idaman, di warung bakso langganan kita, bukan?
Terlebih mampu menguak unsur magis yang dipancarkan dari simbol ayam jago dari mangkuknya bagi para penggunanya. Percaya kah?
Nah tedapat 3 jawaban alternatif dalam menjawab hal itu, untuk lekas menghentikan perih rasa penasaran dalam hati. Mau tahu? Yok!
Lanjut baca? Klik halaman selanjutnya ya!
