“Bagaimana pun juga, meninggalkan ruang dan waktu yang tak nyaman untuk dikerjakan, merupakan salah satu cara menjaja kejujuran kita kepada orang lain. Lantas sudah siapkah dengan alasan Resign mu?”
—Aal Arbi, Wadai
Menjalani rutinas kerja tentu saja mudah memantik rasa jenuh ya? Emosi jua makin tak terkendali, tat-kala mendapati usaha yang dikeluarkan selama ini, tak sesuai hasil yang didiapat?
Atau ya hal personal lainnya, yang lama-kelamaan kondisi itu pelak berhasil mengikis profesionalisme dalam diri kita lho. Pernah merasakannya?
Solusinya memang akan menjadi sederhana untuk dikatakan, “jika sudah tidak cocok mengapa harus diteruskan?”
Artinya, ya putuskan Resign saja, daripada kita harus terus mengeluh menanggapi ketimpangan keseimbangan mengenai hak dan kewajiban kita selama bekerja, yang tak berbalas oleh atasan. Tapi pertanyaan lanjutannya, apakah kita siap?
Nah, salah satunya kesiapan kita menyampaikan alasan Resign terbaik kita kepada atasan? Alasan Resign yang logis akan menjadi hal penting jua, karena hal itu akan menyangkut pada reputasi diri kita, dan menjaga sikap profesionalisme itu.
Lantas, agar tidak terlalu lama membuang waktu di tempat kerja yang lama, dan dirasa tak memberikan dampak apapun kepada diri kita. Nih terdapat alasan-alasan Resign yang bisa dijadikan alasan elegant itu, yang bisa disampaikan kepada atasan kalian. Pilih gih!
1. Melanjutkan Pendidikan
Alasan ini menjadi alasan yang paling logis dan sederhana deh untuk disampaikan. Dengan alasan ini kita bisa menjelaskan detail jika kita harus fokus antara memilih pekerjaan dan pendikan, agar tidak ada, salah satu yang diabaikan.
Dan pilihan kita untuk melanjutkan pendidikan layaknya sudah bulat . Hal itu pastilah menjadi kartu truf, untuk lekas Resign Elegant dan dapat diterima oleh atasan.
2. Sudah mendapat tawaran pekerjaan lebih baik
Mati satu harusnya ya tumbuh seribu. Artinya selama kita masih mau berusaha, pastilah akan banyak jalan keluar untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi. Terutama mendapatkan lebih, dari sisi finansial atau kompetisi dan lingkungan yang sehat di tempat kerja.
Baca selanjutnya, ketuk nomor halaman ya!
