Masyarakat Banua Etam Kalimantan Timur, pastilah mengenal Amplang Kuku Macan, bukan? Terlebih, Amplang mudah saja menjadi buah tangan andalan siapa saja, yang pernah berkunjung ke Kaltim.
Amplang merupakan camilan khas Banua Etam, yang biasa mengandalkan bahan baku dari daging ikan, rempah-rempah serta tepung tapioka.
Lantas, adonan ketiga bahan tadilah yang lantas dibentuk menyerupai kuku macan, digoreng kering bak kerupuk saja.
Nah kesederhanaan dalam mengolah olahan Amplang ini lumrah menjadi alasan banyak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Amplang untuk mau menekuninya.
Dan, dampak positif atas melimpahnya produk Amplang kuku macan itu, lantas menjadikan sebuah kompetisi positif, guna meramu kenikmatan citarasa olahan Amplang, dalam ramuan inovasi terbarunya.
Katakanlah kini inovasi produk Amplang tidak lagi mengandalkan daging ikan Pipih.
Namun kini bisa menggunakan daging Ikan Tenggiri yang sudah terbukti efektif dan efisien mengolah produk Amplang khas Kalimantan ini.
“Amplang Kuku Macan Qisbelin tidak kopong dan tidak gatal di Tenggorokan”
—Handrini Rahayuningtyas, Owner Qisbelian Snack
Handrini Rahayuningtyas, seorang pelaku UMKM di Bontang, sudah berhasil menyanggupi inovasi penggunaan ikan Tenggiri yang kaya akan manfaat bagi kesehatan, di dalam aktivitas produksi Amplangnya itu.
Dimana proses mencipta produk Amplang terbaiknya itu konsisten dimulai dari proses keterampilannya dalam memilah daging ikan Tenggiri terbaik.
Lantas menggunakan takaran porsi/pengadukan adonan yang tepat, hingga memperhatikan proses pengorengan Amplangnya.
Dan fakta lain yang Wadai dapatkan, kala berkunjung di rumah produksinya, Minggu (15/9), UMKM Qisbelian Snack merupakan mitra binaan UMKM Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) sejak 2018.
Nah, bermula dari kolaborasi itulah. dia menyakini, kemitraannya menjadikan pelengkap atas proses keberhasilan UMKMnya dalam menancapkan brand Amplang Kuku macan Qisbelin itu.
Dan buktinya kini, Amplang kuku macan Qisbelin berhasil menjadi salah-satu produk Amplang khas Kalimantan, yang mudah ditemukan di pusat perbelanjaan modern di kota-kota besar Kalimantan Timur.
YDBA Membuka Jalan UMKM Qisbelian Snack Terus Berkembang
Harus diakui, ketahanan bisnis UMKM menghadapi terjangan Pandemi memang sudah teruji, dan berhasil menemukan inovasi-inovasi berbisnis terbaru, bukan?
Katakanlah, bagaimana UMKM kini dan di masa depan harus berhasil beradaptasi dengan bisnis digital!
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) pernah menyebut terdapat 64 juta UMKM di tahun 2022. Dimana ternyata hanya 19 juta UMKM yang mampu menjalani bisnis UMKMnya itu secara online.
Laporan survei Boston Consulting Group (BCG) dan Telkom Indonesia, juga pernah menyebutkan jika dari 3,700 UMKM yang disurvei, mengeluhkan setidaknya ada 5 kendala UMKM melakukan bisnis secara digital itu.
Apa saja? Kendala atas kurangnya pembiayaan, kurangnya pelatihan digital, kurang dukungan kebijakan, tidak ada mentor bisnis serta infrastruktur yang belum memadai.
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) sudah lama ambil bagian menjadi pemantik tumbuhnya UMKM di Indonesia. Sejak tahun 1980 berdiri, YDBA membina belasan ribu UMKM.
Di Kalimantan Timur sendiri, YDBA bekerja sama dengan Lembaga Pembangunan Bisnis (LPB) PAMA yang menjaring mitra UMKM Bontang, Sangatta dan Paser.
Nah, metode pengembangan UMKM ala YDBA yakni dengan aktif memberikan pelatihan & pendampingan, Fasilitas Pemasaran, Fasilitas Pembiayaan Asesmen Kemandirian, serta Program sektor-sektor unggulan.
Dan rasanya, semua program YDBA barusan mudah menjawab semua kendala agar pelaku UMKM naik kelas, bukan?
YDBA : Beri Kail Bukan Ikan
Handrini lantas bercerita lagi dalam kunjungan Wadai itu, jika selama menjadi mitra YDBA, UMKM miliknya sudah banyak mendapatkan banyak hal dari aktifitas pendampingannya mengembangkan bisnis Amplangnya tadi.
Semua akumulasi keterampilan, pengetahuan dan jejaring atas aktivitas pendampingan YDBA itulah, yang dimaknai secara filosofis lewat istilah “kail“
Dimana nantinya, “kail” yang sudah diberikan oleh YDBA tadi bisa digunakan para mitra UMKM YDBA, untuk bisa terus eksis menjalankan bisnisnya.
Nah, sejak bergabung menjadi mitra YDBA, ada banyak pelatihan dan juga event pameran produk UMKM yang sudah Handrini ikuti.
Pelatihan yang sudah digelar YDBA, diantaranya mulai dari pelatihan inovasi produk & Bisnis, Pelatihan Packaging produk, sampai sosialisasi dan fasilitasi perizinan usaha.
Lantas ada juga pelatihan Quality Control Circle (QCC) produk, Pelatihan digital marketing terbaru.
Selain itu Bimbingan Teknis (Bimtek) yang mempermudah UMKM dalam kegiatan ekspor produknya, serta pelatihan Basic Mentality yang akan menempa mentalitas pelaku UMKM untuk terus eksis berbisnis.
Sesi temu rutin UMKM juga menarik, menjadi ajang sharing antar pelaku UMKM, yang diselingi dengan berbagai lomba, diantaranya lomba aplikasi 5R.
Nah, kegiatan yang paling sangat berdampak adalah mitra UMKM selalu diajak untuk menjajakan produk dalam berbagai event pameran lokal, nasional, bahkan internasional oleh YDBA.
Oleh sebab itu, selama menjadi mitra UMKM YDBA, Handrini sudah merasakan 3 hal penting ini dalam proses perkembangan bisnis UMKM Amplang Kuku Macan Qisbelin, menularkan banyak inovasi produknya.
1. Branding Amplang kuku Macan Qisbelin lebih Kuat
Jika ditanya apalah arti sebuah nama produk? Pertanyaan itu menurutnya penting dijawab, bagi keberlangsungan bisnis UMKM.
Dan diakuinya, inspirasi pemilihan nama produk yang tepat, didapatkannya kala mengikuti ragam aktivitas pelatihan YDBA.
Oleh sebab itu, banyak yang menanyakan makna kata Qisbelian dan Qisbelin, dan juga selalu dijelaskan detil dalam setiap penghantar aktivitas pemasaran produk Amplangnya itu.
Dan kedua kata itu ternyata memiliki makna filosofis tersendiri, dan menjadi “doa’ dalam strategi pemasaran yang efektif bagi pelanggannya.
“Qis adalah Nickname Ayah, dan Abelian adalah nama angkatan waktu kuliah,” Jelasnya bercerita.
Jadi kata Qisbelian itu digunakan untuk nama usaha/UMKM Amplang yang kini sudah berbentuk badan hukum yakni PT Qisbelian Snack Indonesia.
Sedangkan penyebutan nama Qisbelin adalah nama produk Amplang kuku macan yang dijajakannya itu.
Nah, dengan nama yang tertulis jelas di dalam kemasan yang apik dan menarik, pelanggannya kini pasti akan mudah mengingat untuk memilih Amplang terbaik khas kalimantan.
Dan mereka kini juga sudah mudah mendapatinya di pasar Swalayan/supermarket modern di kota besar.
2. Mendapati Sirkel UMKM yang Positif
Aktivitas pelatihan dan event yang rutin digelar YDBA dengan para pelaku UMKM lokal di kota Bontang, juga sudah menjadikan sebuah momen emas Handrini, menjaring kawan dan membangun linkage.
Dari pertemuan itulah, dia berhasil membuka celah demi celah dalam memasarkan produk Amplang yang lebih luas lagi.
Dan sekaligus menjadikan media belajar yang efektif dari pelaku-pelaku UMKM yang sudah berhasil lebih dahulu.
3. Pemasaran Amplang Qisbelin menjadi Lebih Efektif dan Efisien
Diakuinya, kontribusi besar YDBA sudah membantunya dalam aktivitas pemasaran.
Kini, produk Amplang kuku Macan Qisbelin jadi lebih mudah dijaja di gerai modern/sentral keramaian yang ada di kota besar di Kalimantan Timur.
Dan hal yang paling menarik lagi, program “ayah angkat” YDBA, yang menjadi pemantik permintaan Amplangnya itu makin meningkat dari waktu ke waktu.
Program ayah angkat merupakan upaya YDBA untuk bekerja sama dengan Perusahaan besar dalam membina UMKM menghasilkan produk sesuai standar quality, Cost, Delivery (QCD).
Dan setelah memenuhi standar maka UMKM tersebut akan menjadi vendor/supplier.
YDBA juga menjalin kerjasama dengan offtaker, sepeti gerai modern, pasar swalayan hingga Bandara, yang berada di kawasan penting dan ramai, memasok produk yang memenuhi standar QCD, yang offtaker lebih dahulu tetapkan.
Berkat semua “kail” tadi, ternyata mudah juga memantik keterampilannya menjadi konten kreator dalam menjaja produk Amplangnya itu lebih masif lagi.
Lihat saja, akun IG @qisbelin_snack yang menghadirkan banyak insight konten memamerkan Amplang Qisbelin.
Tidak itu saja, sudah tersedia infrastruktur digital, sebuah website www.qisbelinsnack.com yang siap mengobral pengetahuan produk amplang Qisbelin dengan detail.
Infrastruktur Digital itu akan memudahkan pelanggan Amplang Qisbelin memesan produk di marketplace terkenal, dengan skali klik.
Dan cara yang paling mudah, Pelanggan juga bisa langsung saja ke rumah produksi Qisbelian Snack yang berada di jl Catur 7 Blok A No 17 Bontang, Kalimantan Timur.
Nah, semua kanal-kanal pemasaran digital dan juga konvensional ini, tentu akan mampu menjadikan bukti efektifnya ragam pendampingan YDBA kepada mitra-mitranya, agar bisa eksis membangun bisnisnya dalam jangka panjang.
Inovasi Amplang Qusbelin Sabet IMA UMKM Award 2023
Akhirnya selama mengikuti perjalanan waktu, akumulasi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang didapat dari aktivitas pendampingan YDBA, berbuah ide mengail inovasi Amplang kuku macannya yang lebih bernilai lagi.
Ide sederhana, namun bernilai ganda, adalah bagaimana inovasi Handrini berhasil memanfaatkan limbah ikan Tenggiri yang digunakannya, yakni kepala, kulit dan tulang ikan Tenggiri menjadi added-value bagi produk amplang nya.
“Jadi tulangnya tidak dibuang, dijadikan tepung, yang digunakan dalam pengolahan produk,” Jelasnya singkat.
Ide itulah yang kemudian berhasil menghasilkan prestasi di ajang Indonesia Marketing Association (IMA) UMKM Award, pada tanggal 14 Oktober 2023 lalu.
Ajang itu merupakan program pengembangan ekosistem UMKM IMA.
Nah, penjaringan seleksinya pun panjang, terbagi dalam dua kategori usaha UMKM umum dan UMKM Pariwisata.
Dari sebanyak 477 peserta UMKM yang mendaftar, hanya 6 UMKM se-Indonesia saja yang terpilih, dan menyabet gelar juara di ajang IMA 2023 lalu.
Handrini bercerita lagi jika penilaian dalam ajang itu terbagi dalam tiga kriteria, pertama bagaimana pengembangan bisnis, sistematika paparan serta kemampuan presentasi.
Bersyukur, Handrini bersama Amplang kuku macan Qisbelin terpilih menjadi juara kedua dalam kategori UMKM wisata saat itu.
Dan beruntungnya lagi, dari ajang itu Handrini juga meraup banyak pengalaman baru.
Dimana dirinya juga terlibat ikut pelatihan dan lokakarya yang berfokus pada pemasaran dan keterkaitannya, termasuk dalam hal sustainable Development Goals (SDGs).
Bekal itu kemudian turut memberikan kemudahan atas sentuhan inovasi baru lainnya, terhadap kemasan Amplang kuku macan Qisbelin ini.
Dimana kemasan produk amplang Qisbelin sudah ramah lingkungan.
“Nah jadi kemasan Amplangnya bisa dibuat polybag buat tanaman juga,” Jelasnya lagi.
Dan jujur, raihan prestasinya itu juga memberikan dampak positif bagi keberlangsungan usaha UMKM Amplang kuku macan untuk #SiapBeraksiUntukNegeri
Karena para jawara dalam ajang IMA Award setiap tahunnya, juga berkesempatan mengikuti business matching dengan beberapa perusahaan baik dari sisi permodalan dan juga pengembangan usahanya.
Menurutnya, pencapaiannya itu tentu menjadikan proses panjang yang tidak pernah terputus bagi sebuah UMKM agar mampu meningkatkan daya saing bisnis dan ikut berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian bangsa.
Penulis : Alfian Arbi