Jujurlah, Tiada Kusta Diantara Kita?

Namun terpenting adalah apakah masih ada sosok Juni-juni lainnya, yang masih mau menerima cinta dan memberikan kepeduliannya dari sosok penederita dan penyintas Kusta ya? Dan akhirnya menulari kita untuk mau serta mampu bergandengan tangan bersama, seraya berkata, tiada kusta diantara kita. Duh So cwiit kan?

Indonesia, endemik Kusta?

Jauh di pelosok Provinsi Kalimantan Timur di daerah domisili saya. Tepatnya di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara juga pernah mengalami lonjakan penderita Kusta. Terdapat lima orang yang ditemukan mengalami penyakit kusta yang berasal dari Desa Sebakung Jaya, Babulu, PPU. Sehingga desa itu pernah dinyatakan sebagai wilayah endemis Kusta di tahun 2014.

Warga yang terlacak menderita kusta memiliki gejala bercak putih layaknya Panu. Dan panu itu akhirnya memberikan dampak kecacatan pada bagian tubuh penderitanya seiring bertambanhnya waktu.

Ditambah lagi, hadirnya sikap keengganan penderitanya untuk segera mengobatinya, dan hanya mengisolasi dirinya di rumah saja. Malu ataukah tidak tahu bahaya kusta pastilah menjadi faktor x untuk memutus serangan bakteri Mycobacterium leprae dakam tubuh penderita kusta.

Secara umum, penderita kusta di Kabupaten PPU setiap tahun –memang- mengalami peningkatan. Mulai dari tahun 2009 sebanyak 13 orang, kemudian tahun 2010 sebanyak 18 orang dan di tahun 2011 menjadi 21 orang.

Dan di Kaltim sendiri, Pada tahun 2007 lalu, kasus tertinggi kusta pernah jua terjadi di Kabupaten Nunukan dengan perbandingan 2 penderita kusta per 100.000 penduduknya. Lalu ada Bontang, Kutai Timur, dan PPU dengan prevelensi satu penderita kusta per 100.000 penduduknya.

Nah jika bertanya, mengapa daerah pelosok yang jauh dari hingar bingar perkotaan malah berpotensi terjangkit kusta sih? Pertayaan itu pastilah akan menjadi misteri bagi saya sendiri kan untuk dijawab?

Namun prediksi penularan kusta di Kaltim itu ternyata banyak karena ditenggarai oleh arus migrasi penduduk kaltim dari luar Kaltim, terutama warga yang bersal dari daerah endemis kusta lainnya. Sehingga penemuan kasus Kusta cenderung banyak terjadi di daerah Pesisir Kaltim.

https://arby.my.id/saat-matic-kita-lanjut-usia-perhatikan-cvt-matic-gaes/

Secara umum, Indonesia –memang- sudah pernah masuk dalam status eleminasi kusta, yakni Prevelansi kusta < 1 per10 ribu atau < 10 penderita kusta per 100ribu penduduk penduduk, di tahun 2000. Di tahun 2017 prevelensi kusta kian menurun  saja sebesar 0.70 kasus per 10ribu penduduk.

Namun, ternyata masih ada  10 Provinsi yang belum bisa dinyatakan bebas kusta dengan temuan prevelensi masih 1 per 10ribu penduduknya. Lima besarnya adalah  Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua dan Sulawesi Selatam.

Dan di Tahun 2015, Indonesia masih tergolong ke dalam 14 negara dunia yang kontribusi 94.89% atas kasus kusta baru di seluruh dunia. Artinya, angka-angka ini pastilah terus dinamis dan menjelaskan kepada kita  begitu pentingnya kepedulian kita terhadap ancaman Kusta terlebih di masa Pandemi ini kan?

Nah, mendapati temuan kasus Kusta tadi, tentu akan menjadikan pekerjaan rumah Pemerintah untuk mampu menyisir dan menemukan penderita Kusta yang terselip di banyak daerah.

Lanjut baca? Klik nomor halaman!

Tiga Artikel Wadai paling Populer, Yuk Klik-in!

error: Content is protected !!