Apakah masih ada sosok Juni lainnya, yang masih mau menerima cinta dari sosok Abdul Gofur? Dan mau bergandengan tangan bersama, seraya berkata, tiada kusta diantara kita. Duh So cwiit kan?
Cinta memang buta? Ah rasa inilah yang mungkin tumbuh di hati sosok ibu Juni ya? Lihat lah, Setiap hari dia masih setia menemani hari-hari bersama Abdul Gofur, suaminya. Melayaninya dari urusan lahir sampai bathin, di kampung Sitanala, Kota Tanggerang.
Pak Abdul Gofur memang tak setampan dulu? Wajah tuanya nampak lelah, ditambah gurat-gurat bekas kusta yang menjalar ditubuhnya masih terlihat mengakar jelas di jemarinya. Dengan kesabaran Istrinya Juni, pak Abdul Gofur berhasil sembuh dari penyakti kustanya itu.
Namun, lara penyakit Kusta sepertinya belumlah berakhir? Menyandang predikat orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) sudah meyematkan Stigma diskriminisasi di lingkaran kehidupannya? Dan sepertinya akan menjadi tantangan Abdul Gofur selanjutnya.
Beruntung Abdul Gofur memiliki Juni sang istri, yang berhasil membuktikan kepada publik, jika Kusta bukan penyakit kutukan yang tidak bisa disembuhkan. Terlebih lagi, anggapan jika Kusta menjadikan ancaman penularan serius kepada lingkaran kehidupan penderita dan OYPMK.
Hampir 30an tahun Abdul Gofur dan Juni hidup bahagia bersama, mereka memiliki dua orang anak yang tumbuh normal, tanpa gejala kusta, seperti yang Abdul Gofur alami. Dan fakta itu, sudah menjadi bantahan stigma Kusta di atas kan? Yang selalu saja menjadi alasan memicu konflik sosial di masyarakat.
Dengan phisik tubuh cacat akibat kustanya, Abdul Gofur terlihat masih lincah mengayunkan sapu memetik debu-dedaunan di jalanan. Seraya menunjukkan tanggung jawabnya sebagai petugas kebersihan Pemkot Tanggerang.
Pekerjaan tadi –memang- bukanlah hal yang terpenting bagi sosok Abdul Gofur? Namun kesempatan dan kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk mampu berkarya layaknya manusia yang normal, adalah hal yang berharga bagi penyintas kusta kini dan nanti. Terlebih semangatnya itu –malah- mampu menghidupi keluarganya.
Dengan kesungguhannya itu, akhirnya membuat dirinya diangkat menjadi sebagai ASN di lingkungan Pemkot Tanggerang, dan menjadi buah manis bagi masa depannya kini.
Potret kehidupannya yang terekam dalam liputan kompas TV itu ya harusnya mampu menjadi obat mujarab bagi penderita kusta di luar sana, yang sedang berjuang melawan bakteri Mycobacterium leprae.
Lanjut baca? Klik nomor halaman!