Langit Biru, Membirukan Kehidupan Kita

Dan terpenting adalah ketersediaan angkutan transportasi massal yang nyaman dan aman serta ramah lingkungan.

Yuk, bersama memperjuangkan hak politis mewujdukan langit biru kita!

Mungkin kita sudah mengetahui, jika keseriusan pemerintah menjalankan program langit biru seharusnya sudah berjalan sejak 2019 lalu kan?

Namun sayang sekali tahun tersebut bertepatan dengan tahun politik hajatan Pilpres dan Pileg.

Jika saya menarik kembali kisah bapak Ahmad di atas, pastilah menjadi lebih menarik. Karena keduanya mampu meyakinkan kita, jika benar hambatan dari terwujudnya program langit biru, adalah soal politik saja, iya soal kemauan dan keuntungan politis saja.

Dimana Pemerintah sebagai produk politik terlanjur asik dengan kebijakan populis yang memanja program bersubidi, termasuk pengadaan BBM jenis Premium yang tak ramah lingkungan.

Namun, lewat kisah Pak Ahmad di atas, bisalah dengan mudah kita katakan jika program BBM bersubsidi, adalah produk kebijakan populis yang rentan tidak tepat sasaran.

Beberapa publik figur juga meramaikan Webinar YLKI dan KBR dengan Thema Langit Biru I @annisatang

Artinya, kini ya kita -memang- harus memiliki sikap politis juga, yakni misi politik dalam diri pribadi untuk bersama-sama satu suara mewujudkan langit biru, yang pastilah mampu jua membirukan kehidupan kita kelak.

Nah, ada tiga hal yang sudah saya lakukan sebagai wujud perjuangan politik langit biru versi saya selama ini. Jika kalian mau ikut hayuk!

1. Menikmati Reward/diskon pembelian BBM Pertamax di SPBU resmi Pertamina yuk!

Saya yakin proses move-on kita yang terbiasa menggunakan BBM Premium ke Pertamax pastilah sulit ya? Karena terbentur pada sisi-sisi ekonomis harga, terlebih BBM Premium masih tersedia bebas.

Namun menjalani proses move-on dari Premium ke Pertalite bisa saja kita mulai dulu sih, sebelum meloncat ke Pertamax.

Dalam rilisnya Pertamina, sudah menyiapkan 143 SPBU di 458 Kabupaten/Kota yang telah memasang spanduk khusus. Di sana harga BBM Pertalite sudah didiskon dari harga normal rRp 7650 perliter menjadi Rp 6450 per liter.

Dan diingat, diskon tersebut memang masih SKB sih, dan berlaku pada kendaraan bermotor, bajaj, motoor roda tiga, angkutan kota dan taksi yang mengenakan plat kuning. Bisa kita coba deh!

Namun, untuk langsung move-on ke jenis BBM Pertamax, saya atau kita juga bisa mereguk keuntungannya dengan mengoleksi kupon berhadiah yang didapatkan dari pembelian Pertamax di SPBU.

Teknisnya, dengan kita bisa menggunakan aplikasi mypertamina yang tersemat di Smartphone kita.

Sudah install aplikasi mypertamina,? Aplikasi ini bisa memberikan banyak hadiah dari koleksi kupon pembelian Pertamina di SPBU I Dokumentasi Pribadi
Sudah install aplikasi mypertamina,? Aplikasi ini bisa memberikan banyak hadiah dari koleksi kupon pembelian Pertamina di SPBU I Dokumentasi Pribadi

Ya siapa tahu, kita beruntung memenangkan undiannya! Semakin banyak kita membeli Pertamax di SPBU resmi semakin besar peluang kita membawa pulang hadiah.

2. Menguji dan menyaksikan sendiri, keunggulan BBM Pertamax, apa salahnya?

Wajar jika kita bertanya-tanya mengapa Pertamax lebih unggul secara teknis di kendaraan kita. Jika mau jawaban cepat, ya jawabannya ada harga ada rupa!

SPBU Pertamina, Langit Biru Samarinda
SPBU Pertamina, Langit Biru Samarinda I Dokumentasi Pribadi

Jika kita rajin Googling kita pasti mampu dengan mudah menemukan teori keunggulan dan perbedaan BBM Pertamax 92 dengan BBM lain yang disediakan di SPBU kini.

Namun selama ini yang saya rasakan ketika menggunakan BBM jenis Pertamax di kendaraan saya. Performance kendaraan menjadi lebih baik. Biaya perawatan juga lebih hemat, karena lebih hemat BBM dan mesin lebih bersih akibat proses pembakaran yang sempurna, dalam mesinnya.

Selanjutnya, Klik halaman selanjutnya ya!

Tiga Artikel Wadai paling Populer, Yuk Klik-in!

error: Content is protected !!